kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Butuh waktu minimal dua tahun, berikut strategi penyelamatan Krakatau Steel (KRAS)


Sabtu, 07 September 2019 / 09:19 WIB
Butuh waktu minimal dua tahun, berikut strategi penyelamatan Krakatau Steel (KRAS)
ILUSTRASI. Pabrik baja PT Krakatau Steel Tbk


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) terus berupaya melakukan restrukturisasi bisnis guna menyelamatkan perusahaan yang kinerjanya terus memburuk. Berbagai upaya dilakukan, termasuk rencana memasukkan KRAS ke dalam holding BUMN pertambangan. Dengan masuknya KRAS ke holding BUMN pertambangan, PT Inalum (Persero) diharapkan bisa membantu KRAS menyehatkan keuangannya.  

Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel menjelaskan bergabungnya KRAS dalam skema holding tambang masih terus berjalan. Tetapi untuk saat ini KRAS akan memprioritaskan penyelesaian restrukturisasi utangnya terlebih dulu.

Baca Juga: Inalum kaji rencana bergabungnya Krakatau Steel (KRAS) dalam holding pertambangan

"Restrukturisasi bank sudah berjalan, sedang finalisasi untuk tandatangan perjanjian kredit dalam rangka restrukturisasi," kata Silmy kepada Kontan.co.id, Jumat (6/9).

Menurutnya proyek-proyek mangkrak sudah selesai dan mulai dioperasikan. Memang Setelah tertunda lama akhirnya proyek pembangunan blast furnace Krakatau Steel telah membuahkan hasil.

Produk blast furnace yang berupa hot metal (baja cair panas) telah mengalir dan mampu menurunkan konsumsi listrik dan elektroda pada proses selanjutnya di pabrik slab baja.

Tepat di hari ulang tahunnya ke-49, produksi perdana baja gulungan canai panas (hot rolled coil/HRC) dilaksanakan dari hasil produk pabrik peleburan baja terbarunya, blast furnace.

Baca Juga: Ini upaya Krakatau Steel (KRAS) menyelamatkan diri dari kerugian

HRC yang diproduksi di fasilitas Hot Strip Mill ini memiliki kualitas free good atau prime, sehingga memenuhi spesifikasi baja komersial.

“Dengan menggunakan input-an baja cair dari blast furnace, kami mampu menurunkan konsumsi penggunaan listrik dan elektroda. Konsumsi listrik bisa kami turunkan hingga sekitar 30%,” ujar Silmy.

Menurutnya proses penyelamatan KRAS membutuhkan paling sedikit dua tahun.

Silmy menambahkan proses penyehatan bisa lebih cepat bila produk baja KRAS punya kualitas yang dapat berkompetisi dengan baik, dengan catatan iklim tata niaga baja yang sehat dapat diciptakan di pasar dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×