kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CEO Lippo Karawaci (LPKR) John Riady: Kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis


Rabu, 12 Mei 2021 / 07:25 WIB
CEO Lippo Karawaci (LPKR) John Riady: Kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membidik kenaikan pra penjualan atau marketing sales pada tahun ini. Emiten properti Lippo Grup ini menargetkan pra penjualan sebesar Rp 3,5 triliun sepanjang tahun 2021, yang diharapkan dapat dicapai dengan beberapa peluncuran rumah tapak yang baru.

Pada tahun lalu, LPKR berhasil menumbuhkan performa pra penjualan sebesar 45% year on year (YoY) menjadi Rp 2,67 triliun. Raihan itu di atas 7% dari target pencapaian LPKR.

Pertumbuhan pra penjualan didorong oleh menguatnya bisnis properti yang membuat pendapatan Real Estate Development meningkat sebesar 9,4% menjadi Rp 3,25 triliun dari sebelumnya Rp 2,98 triliun.

Sementara itu, pendapatan Real Estate Management & Services pada tahun 2020 turun sebesar 6,4% menjadi Rp 8,63 triliun dari tahun sebelumnya  yang sebelumnya Rp 9,22 triliun.

Baca Juga: Rugi Lippo Karawaci (LPKR) membengkak menjadi Rp 8,89 triliun pada tahun lalu

Hal ini disebabkan lini bisnis mall dan hotel terus mengalami dampak buruk pandemi Covid-19, meski rumah sakit mengalami pemulihan bisnis yang cukup signifikan.

CEO LPKR John Riady menyampaikan, meski dalam kondisi pandemi covid-19, namun tahun lalu menjadi momentum yang baik bagi bisnis properti emiten Lippo Grup tersebut.

"Saya yakin di masa mendatang saat melihat balik ke hari ini, kami akan menunjuk tahun 2020 sebagai titik balik bisnis properti yang divalidasikan oleh suksesnya peluncuran unit di Lippo Village," sebut John dalam keterangan tertulis, Selasa (11/5).

Menurutnya, seluruh unit yang ditawarkan dalam acara peluncuran habis dalam kurun waktu beberapa jam.

Sementara pada lini recurring revenue, Siloam menunjukkan pertumbuhan EBITDA yang kuat yang didukung oleh perbaikan margin berkat bantuan dokter dan perawat yang berada di barisan terdepan dalam mengatasi Covid-19.

"Meski bisnis pendapatan berulang kami yang lain mengalami dampak buruk akibat dari pandemi Covid-19, kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis serta kehidupan yang mendekati normal,” pungkas John.

 

Adapun dari sisi EBITDA, pada tahun lalu LPKR mengalami kenaikan sebesar 47% yoy menjadi Rp 1,90 triliun dari EBITDA tahun 2019 yang senilai Rp 1,30 triliun.

Real Estate Development memberikan kontribusi paling banyak terhadap perbaikan EBITDA sebesar Rp 4 miliar pada tahun 2020 dibandingkan dengan rugi Rp 457 miliar pada tahun 2019.

Namun merujuk laporan keuangan tahun 2020 yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia (BEI), LPKR membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,89 triliun. Angka itu naik 348,98% dibandingkan rugi bersih LPKR tahun 2019 yang sebesar Rp 1,98 triliun.

Sepanjang tahun lalu, pendapatan LPKR merosot 2,92% dari Rp 12,32 triliun pada 2019 menjadi Rp 11,96 triliun. Namun beban LPKR menanjak. Beban lainnya tercatat meroket 171% dari Rp 2,07 triliun pada 2019 menjadi Rp 5,61 triliun pada 2020.

Adapun LPKR memiliki total aset US$ 3,7 miliar per 31 Desember 2020. Bisnis inti perusahaan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan.

Baca Juga: Siloam International (SILO) bagi dividen, ini dampaknya ke Lippo Karawaci (LPKR)

LPKR juga secara aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.

LPKR hadir di 40 kota, yang merupakan pengembang properti dengan 1.362 hektare landbank yang siap untuk dikembangkan.

Melalui dua anak perusahaan publik yang tercatat di bursa, PT Lippo Cikarang Tbk, dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk,  LPKR saat ini memiliki masing-masing  saham 84,0% dan 62,7%.

LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar. Selain itu, LPKR juga memiliki 55,4% saham PT Siloam International Hospitals Tbk, jaringan rumah sakit swasta dengan 39 rumah sakit di 25 kota di seluruh Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×