Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
Produksi ikut turun
Saat ini, kegiatan produksi Daihatsu dilakukan dengan sistem kerja satu shit dengan waktu kerja yang lebih rendah dibanding biasanya. Hal ini dilakukan untuk merespon imbauan pemerintah untuk menerapkan physical distancing di tengah-tengah penyebaran virus corona (Covid-19).
Dengan adanya pemberlakuan sistem kerja ini, karyawan Daihatsu akan bekerja dua hari sekali dan bergantian tinggal di rumah secara bergantian dengan besaran gaji yang tetap alias tidak dikurangi.
Seiring dengan pemberlakuan ini, Amelia memperkirakan realisasi produksi Daihatsu bisa turun hingga lebih dari 40% dibanding realisasi produksi pada kondisi normal.
Baca Juga: Penjualan Astra Internasional anjlok 30% sejak pandemi corona menyebar di Indonesia
Adapun pada kondisi normal, Daihatsu mampu memproduksi hingga sebanyak 530.000 unit kendaraan dalam setahun.
Sementara ini, Amelia mengaku belum bisa memastikan hingga kapan sistem kerja 1 shift kan diberlakukan.
“Dari waktu ke waktu akan kami evaluasi, tidak bisa pastikan sampai kapan, setiap saat kami monitor perkembangan dan peraturan dari pemerintah,” tutur Amelia.
Terlepas dari adanya pengurangan jam operasi, Daihatsu memastikan akan tetap layanan purnajual melalui layanan servis ke rumah bernama Daihatsu Mobile Service (DMS).
Baca Juga: Dampak virus corona, Suzuki Indomobil setop produksi dua pekan
Dalam hal ini, pelanggan yang ingin mendapatkan layanan ini dapat menghubungi Daihatsu Access di 1-500-898, atau bengkel resmi Daihatsu terdekat.
Adapun layanan DMS yang ditawarkan meliputi perbaikan dan perawatan seperti ganti oli, ganti, aki, tune up, dan perbaikan berkala. Layanan ini dapat diperoleh di seluruh jaringan bengkel resmi Daihatsu di seluruh Indonesia yang memiliki armada DMS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News