Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menegaskan, kebijakan penggunaan Harga Batubara Acuan (HBA) sebagai standar ekspor tetap akan dijalankan, meskipun mendapat penolakan dari beberapa importir batubara China.
Implementasi kebijakan ini pun akan tetap berjalan sesuai rencana. “Untuk HBA ini tetap dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya itu nanti kita lakukan evaluasi,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (6/3).
Ia menilai, protes dari pengusaha China adalah hal yang biasa dalam dunia bisnis, namun pemerintah tetap menjalankan kebijakan yang telah ditetapkan.
“Kalau protes itu kan biasa. Kita biasa menghadapi protes. Tapi tetap ini kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah itu diimplementasikan,” tegasnya.
Baca Juga: Eksportir Batubara yang Tak Pakai HBA Bakal Dikenakan Sanksi
Sebelumnya, Bloomberg pada Sabtu (28/2) melaporkan, Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batubara China menyebut beberapa perusahaan di negaranya mungkin akan berusaha membatalkan atau merundingkan ulang kontrak jangka panjang dengan Indonesia akibat penetapan HBA yang dinilai lebih tinggi dibanding harga pasar.
Asal tahu saja, China merupakan salah satu pasar utama bagi ekspor batubara Indonesia. Namun, dengan diberlakukannya HBA sebagai acuan harga, beberapa perusahaan China dikabarkan mulai mempertimbangkan untuk mengurangi impor dari Indonesia atau mencari alternatif pemasok.
Kebijakan HBA sendiri diberlakukan pemerintah sebagai upaya menciptakan transparansi dan stabilitas harga dalam perdagangan batubara, sehingga diharapkan dapat memberikan kepastian bagi pelaku usaha di sektor ini.
Baca Juga: HBA Jadi Standar Ekspor, Harga Batubara DMO Tetap
Selanjutnya: Untuk Cegah Banjir Jabodetabek, BMKG Modifikasi Cuaca Selama 24 Jam
Menarik Dibaca: Ini Langkah Praktis Tarik Tunai BCA Tanpa Kartu ATM dengan Aman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News