kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,42   4,11   0.45%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekspor biofuel Indonesia makin memanas


Selasa, 22 Januari 2013 / 09:10 WIB
Ekspor biofuel Indonesia makin memanas
ILUSTRASI. Harga saham BUKA stagnan pada akhir perdagangan bursa Rabu (22/9). REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Industri minyak sawit olahan Indonesia mulai menggeliat. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksikan volume ekspor biofuel sepanjang tahun ini meningkat 21,43% year-on-year (YoY) menjadi 1,7 juta kiloliter.

Salah satu pemicu kenaikan ekspor biofuel karena bea keluar untuk produk olahan sawit lebih rendah ketimbang bea keluar produk mentah, seperti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

Jika sebelumnya volume ekspor biofuel setara 58% dari total ekspor produk minyak sawit, maka, "Tahun ini naik menjadi lebih dari 60% total ekspor," kata Susanto, Ketua Bidang Pemasaran Gapki, Senin (21/1).

Volume ekspor biofuel pada 2012 tumbuh 40% (YoY) menjadi 1,4 juta kiloliter. "Ekspor biofuel ini tergantung kondisi harga minyak bumi. Jika harga minyak bumi lebih rendah dari CPO, maka permintaan biodiesel dunia akan meningkat," kata Susanto.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuels Indonesia (Aprobi), Paulus Tjakrawan, mengatakan, Eropa masih menjadi pasar utama produk biofuel asal Indonesia. Sedangkan pasar biofuel domestik masih terbatas, "Hanya PT Pertamina yang menyerap," kata dia.

Di pasar ekspor, 90% produk biofuel asal Indonesia dijual ke negara-negara seperti Italia dan Jerman. Adapun sisanya masuk ke negara lain seperti Amerika Serikat yang seberat 30.000 kiloliter per tahun dan Korea Selatan sebanyak 2.000 kiloliter per tahun.

Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Maritje Hutapea, mengatakan, pada tahun ini produksi biofuel lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi tahun lalu.

Pada 2012, pemerintah menargetkan pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) di pasar domestik mencapai 886.000 kiloliter, yang meliputi bioetanol seberat 232.000 kiloliter dan biodiesel seberat 654.000 kiloliter.

Dengan penurunan harga CPO, penyerapan biofuel diharapkan meningkat. "Kalau harga CPO turun, harga biofuel ikut turun sehingga lebih mudah masuk pasar," kata Maritje. Pada tahun ini penyerapan biofuel domestik ditaksir lebih dari 900.000 kiloliter.

Gapki memproyeksikan ekspor minyak sawit olahan pada tahun ini naik tajam ketimbang ekspor minyak sawit mentah. Di 2012, ekspor minyak sawit olahan 10,44 juta ton dan tahun ini berpotensi mencapai 12 juta ton. Sedangkan ekspor minyak sawit mentah pada 2013 menjadi 8 juta ton, naik tipis dari tahun lalu seberat 7,56 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×