Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kendati Pemerintah Jepang resmi membuka izin ekspor bagi perusahaan pengelola daging ayam Indonesia, namun hingga kini bisa terealisasi. Selain karena ketatnya persyaratan, realisasi ekspor juga terhambat negosiasi harga yang belum tuntas.
Ferdiansyah Gunawan Tjoe, Direktur PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengatakan, hingga saat ini negosiasi ekspor masih berlangsung. Pembeli Jepang masih menolak kiriman daging ayam olahan karena rasa, bentuk potongan, dan harga yang belum cocok dengan permintaan. Ia sendiri belum dapat memastikan kapan realisasi ekspor berlangsung. "Memang permintaan dari Jepang rumit, tapi kami berusaha," ujar Ferdiansyah, akhir pekan lalu (19/6)
Sekadar catatan, setelah 11 tahun pintu ekspor ayam olahan ke Jepang tertutup, November 2014 lalu Jepang resmi memberikan izin pada PT Charoen Pokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, dan PT Malindo Feedmill. Ekspor ayam olahan ini berupa bakso, nugget, sosis, dan karage, dengan nilai ekspor ditargetkan mencapai US$ 200 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News