kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ekspor produk pertanian dan rempah melesat di saat pandemi


Jumat, 07 Agustus 2020 / 14:04 WIB
Ekspor produk pertanian dan rempah melesat di saat pandemi
ILUSTRASI. Petani memetik biji kopi arabika di perkebunan kopi Desa Nyalindung, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (15/3). Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) memperkirakan ekspor kopi pada 2018 akan mencapai 420.000 ton hingga 450.000 ton, ata


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Data Kemendag, Indonesia tak cuma sukses mengekspor minyak sawit mentah (CPO) serta minyak inti sawit (palm kernel oil) di pasar dunia. Produk sampingannya, seperti lidi sawit pun diminati di berbagai negara.

Volume ekspor komoditas lidi sawit mencapai 8,5 ribu ton dengan frekuensi pengiriman 119 kali di semester pertama 2020. Catatan tersebut meningkat 34,9 persen jika dibandingkan periode sama pada 2019 lalu, yang hanya mengekspor 6,3 ribu ton dengan 81 pengiriman.

Di masa pandemi Covid-19, ekspor lidi sawit juga tetap melaju kencang. Akhir Juni lalu, misalnya, sebanyak 416,5 ton lidi sawit yang dikemas dalam 18 peti kemas berhasil dikirim ke Pakistan.

Baca Juga: Perjanjian dagang efektif tingkatkan ekspor, tapi harus agresif

Di negara tujuan seperti Pakistan, Malaysia, Nepal dan Thailand, komoditas ini selain digunakan untuk membuat peralatan kebersihan rumah tangga, juga dimanfaatkan untuk penyapu gandum.

Ekspor kapulaga asal Sumatera Utara (Sumut) tak goyah diterpa pandemi global Covid-19. Berdasarkan catatan Karantina Pertanian Belawan, permintaan komoditas ini di pasar global justru melesat tajam. Pada semester pertama 2020, volume pengapalan kapulaga meningkat sebesar 54,2 persen atau mencapai 171 ton dengan nilai 12 miliar.

Catatan ini jauh melampaui ekspor Januariā€“Juni 2019, yang hanya mencapai 82 ton. Ekspor kapulaga ini kian menambah panjang daftar ekspor rempah-rampah asal provinsi ini. Untuk diketahui, komoditas lainnya seperti kincung/combrang, jahe, kunyit, cengkih dan buah tempayang juga laris manis di pasar mancanegara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×