kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Empat PLTS turunkan biaya produksi listrik di Lombok


Rabu, 12 Februari 2020 / 16:35 WIB
Empat PLTS turunkan biaya produksi listrik di Lombok
ILUSTRASI. Ruang kontrol Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Taman Ayu, Lombok Barat, NTB.


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Mataram. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berhasil menurunkan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik di Sistem Kelistrikan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini karena beroperasinya empat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di wilayah tersebut. PLTS mengurangi biaya bahan bakar sehingga BPP listrik turun.

Hingga Desember 2019, rata-rata BPP listrik Sistem Lombok Rp 2.209 per kilo watt hour (kWh). Sedangkan hingga Juni 2019, BPP mencapai Rp 2.216 per kWh atau terjadi penurunan sebesar Rp 7 per kWh.

Dari empat PLTS, tiga diantaranya beroperasi mulai 2 Juli 2019 yakni PLTS Pringgabaya dan PLTS Selong (Lombok Timur), dan PLTS Sengkol. Sedangkan yang keempat adalah PLTS Sambelia (Lombok Timur) berkapasitas 5 mega watt (MW) beroperasi 30 Desember 2019.

Total kapasitas PLTS di PLN Unit Induk Wilayah NTB sebesar 22 MW. "Ini menurunkan biaya BBM sebesar 3,1%," terang Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Wilayah NTB Arsyadani Ghana Akmalaputri, saat memaparkan kondisi kelistrikan PLN UIP NTB, Selasa (11/2) malam.

Sebelum PLTS beroperasi, bauran energi pembangkit di NTB terbagi atas marine fuel oil (MFO) sebesar 32,9%, air 2,9%, batubara 47,6%, biofuel 16,5%, dan surya 0,1%. Setelah PLTS beroperasi, bauran energi berubah menjadi MFO 23,3%, air 3,3%, batubara 49,5%, biofuel 21,1%, dan surya 2,8%. "Jadi fuel mix berkurang dari 49,4% menjadi 44,4%," jelas Arsyadani.

Di NTB, PLN masih menggunakan banyak pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan bahan bakar minyak. Ini untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit diakses oleh jaringan listrik PLTU. Mengingat, ada banyak pulau di wilayah tersebut. Beberapa PLTD antara lain di Bajo Pulo, Nggelu, Pekat, Sebotok, Labuan Aji, Lunyuk, Medang, Lantung, dan Klawis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×