kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Enam kawasan wisata menjadi lokasi uji aspal plastik


Sabtu, 28 Juli 2018 / 15:00 WIB
Enam kawasan wisata menjadi lokasi uji aspal plastik
ILUSTRASI. Penggunaan Aspal Plastik


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - SEMINYAK. Penggunaan plastik sebagai bahan campuran aspal menjadi salah satu upaya untuk mengelola sampah yang tak terurai ini. Sepanjang 2018, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan penggunaan campuran plastik pada aspal jalan.

“Tahun ini kami menargetkan 25 kilometer jalan menggunakan aspal plastik,” kata Anita Firmanti Eko Susetyowati, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR pada peresmian learning center Coca-Cola Amatil Indonesia di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Seminyak, Sabtu (28/7).

Anita menambahkan, jalan sepanjang 25 kilometer ini akan tersebar di enam kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Enam kawasan ini adalah Labuan Bajo, Toba, Toraja, Mandalika, Borobudur, dan Bromo.

Campuran plastik pada aspal ini hanya 6% dari total bahan aspal. Untuk memperbanyak pasokan bahan baku berupa plastik cacahan, Kementerian PUPR pun mengirim sekitar 1.000 pencacah plastik ke TPST seluruh Indonesia. “Semakin banyak pasokan semakin baik,” kata Anita.

Gati Wibawaningsih, Direktur Jenderal IKM Kementerian Perindustrian yang hadir dalam acara yang sama menambahkan, pengadaan mesin pencacah yang selama ini dibikin oleh PT Barata Indonesia ini bisa menjadi peluang IKM. “Mesin pencacah kecil ini bisa dibikin oleh UKM sehingga memberdayakan ekonomi kecil,” kata Gati.

Tak Cuma PUPR, beberapa korporasi pun memiliki program penggunaan plastik untuk campuran aspal. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) telah berhasil mengolah limbah plastik menjadi tambahan material aspal.

Menurut penelitian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), campuran limbah plastik ini dapat menambah daya tahan deformasi aspal.

Perusahaan grup Barito ini telah meresmikan penerapan aspal plastik di lingkungan pabriknya yang berlokasi di Cilegon, Banten. Aspal plastik yang digelar di atas area seluas 6.372 meter persegi (m²) terbuat dari bahan aspal biasa dengan campuran 5%-6%, atau sebesar 3 ton sampah plastik.

Siam Cement Group (SCG) bersama Dow telah menguji coba penggunaan plastik untuk campuran aspal pertama kali di Indonesia. Tepatnya untuk jalan sepanjang hampir dua kilometer (km) dengan memanfaatkan 3,5 ton sampah plastik di Depok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×