kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.412.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.645   2,00   0,01%
  • IDX 8.612   -5,26   -0,06%
  • KOMPAS100 1.185   -4,75   -0,40%
  • LQ45 849   -5,56   -0,65%
  • ISSI 307   1,40   0,46%
  • IDX30 438   -1,12   -0,26%
  • IDXHIDIV20 508   -0,68   -0,13%
  • IDX80 132   -0,67   -0,50%
  • IDXV30 139   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 139   -0,10   -0,07%

ESDM Beberkan Jurus Genjot Lifting Minyak 610.000 Barel pada Tahun 2026


Rabu, 03 Desember 2025 / 16:11 WIB
ESDM Beberkan Jurus Genjot Lifting Minyak 610.000 Barel pada Tahun 2026
ILUSTRASI. Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - SENTUL. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyiapkan serangkaian jurus untuk menggenjot produksi minyak nasional. Kementerian ESDM menargetkan produksi siap jual alias lifting minyak sebesar 610.000 barel per hari (bph) pada tahun 2026.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, realisasi lifting minyak hingga akhir November 2025 berada di sekitar 610.000 bph, meningkat dari produksi 2024 yang hanya mencapai sekitar 580.000 bph.

“Berdasarkan konsolidasi yang dilakukan pada tahun 2024 yang lalu, ini menunjukkan hasil yang cukup signifikan,” kata Yuliot usai ditemui di agenda Rapat Koordinasi Bidang Dukungan Bisnis SKK Migas - KKKS Tahun 2025 di Sentul, Bogor, Rabu (3/12/2025).

Baca Juga: PNBP Sektor ESDM per November Capai Rp 210,90 Triliun, Setara 82,87% dari Target 2025

Menurut Yuliot, capaian 2025 naik sekitar 25.000 bph menjadi fondasi penting untuk mengamankan ketahanan energi nasional. Namun, untuk mengamankan produksi tahun depan dan mengejar target jangka panjang, pemerintah menyiapkan langkah korektif dan percepatan di lapangan.

Yuliot merinci tiga fokus utama konsolidasi pemerintah bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), pertama, perbaikan regulasi dan perizinan. Pemerintah akan menginventarisasi seluruh kendala K3S, mulai dari perizinan, pengadaan lahan, hingga pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Dari hasil rakor ini akan ada rekomendasi kepada pemerintah apa saja yang perlu dilakukan perbaikan,” katanya.

Kedua, kata Yuliot, Pemerintah dan KKKS diminta mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung operasi migas agar aktivitas di lapangan tidak tersendat. Ketiga, penguatan ekosistem industri penunjang.

Pemerintah ingin pasokan peralatan dalam negeri lebih kuat. TKDN disebut telah mencapai rata-rata 40%, dan akan terus ditingkatkan dengan memperbaiki rantai pasok nasional.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pembahasan Pengadaan BBM Shell–Pertamina Masih di Tingkat Petinggi

Selain fokus pada 2026, pemerintah membidik target jangka panjang. "Untuk peningkatan produksi, kami tidak saja melihat peningkatan produksi pada tahun 2026 yang akan datang tetapi target untuk produksi secara bertahap sampai dengan tahun 2029. Jadi targetnya sampai dengan 900 ribu barel sampai dengan 1 juta barel per hari," ungkap Yuliot.

Yuliot menambahkan, tren produksi 2025 sebagai titik balik setelah penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"Dan juga alhamdulillah, pada tahun 2025 ini tingkat produksi yang dicapai itu adalah mencapai sekitar 606.000 barel,” ucap dia.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menambahkan, pemerintah menempatkan peningkatan produksi minyak sebagai bagian dari agenda swasembada energi dalam Asta Cita Presiden Prabowo.

Untuk mencapai sasaran tersebut, SKK Migas menyiapkan strategi peningkatan produksi melalui multi stage fracturing (MSF), enhanced oil recovery (EOR), dan penguatan eksplorasi. Selain itu, SKK Migas juga menerapkan sejumlah regulasi baru termasuk ketentuan 14/2025 untuk mendukung eksekusi di lapangan.

Djoko menyampaikan, SKK Migas telah meminta setiap operator memasukkan target agresif dalam work program and budget (WP&B) 2026.

“Dalam work program and budget 2026, paling tidak minimum 100 sumur eksplorasi, kemudian 100 MSF, dan 100 sumur di struktur atau lapangan-lapangan baru,” ujarnya.

Baca Juga: Kementerian ESDM: Pemulihan Jaringan Listrik di Aceh Capai 58,2%

Saat ini, tim SKK Migas tengah memetakan 300 struktur yang berpotensi dibor untuk menopang tambahan produksi di tahun-tahun mendatang.

Selanjutnya: ESDM Optimistis Produksi Minyak Bisa Naik 100.000 Barel per Tahun

Menarik Dibaca: 19 Makanan Sumber Protein untuk Diet Menurunkan Berat Badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×