Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Progres pemulihan ketenagalistrikan di Aceh terus menunjukkan peningkatan. Dari total 263 penyulang yang sebelumnya padam akibat banjir dan angin kencang, sebanyak 153 penyulang atau 58,2% telah kembali normal hingga Selasa (2/12).
Pemulihan di tingkat distribusi juga berlangsung cepat, dengan 6.844 dari 9.669 gardu distribusi (70,8%) kembali menyala. Seiring itu, beban listrik yang pulih telah mencapai 173,05 MW (69,8%), sementara jumlah pelanggan yang kembali menikmati listrik tercatat 727.735 pelanggan (69,7%).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meninjau langsung kondisi di Kabupaten Bireuen untuk memastikan percepatan pemulihan infrastruktur ketenagalistrikan.
Baca Juga: Jurus Japfa Comfeed (JPFA) Genjot Kinerja Penjualan pada 2025
Bahlil mengunjungi salah satu titik tower transmisi di jalur Bireuen–Arun yang mengalami kerusakan dan memberikan arahan kepada tim teknis PLN untuk mempercepat perbaikan.
"Saya tahu ini medannya tidak gampang. Tetapi anggap saja ini adalah sebuah panggilan kepada kita untuk mengabdi kepada negara dan mengurus rakyat," ujar Bahlil di Bireuen dalam keterangan resmi, Selasa (2/12).
Selain meninjau lokasi tower, Bahlil juga mengecek area penyimpanan material tower emergency (TE), serta proses logistik dan evakuasi material perbaikan. Optimalisasi penanganan teknis disebut menjadi kunci agar penyulang yang tersisa dapat segera dipulihkan.
PLN menargetkan pemulihan penuh untuk wilayah Banda Aceh dan Aceh Bagian Barat pada Jumat (4/12) atau Sabtu (5/12). Upaya percepatan dilakukan melalui pemasangan tower emergency yang dapat dibangun dalam dua hari, lalu disambung dengan penarikan kabel baru.
Sementara itu, untuk mengatasi antrean pembelian BBM, Kementerian ESDM melakukan relaksasi aturan pembelian tanpa barcode di wilayah terdampak. Distribusi BBM juga dilakukan melalui jalur laut dan udara menggunakan drum dan jeriken, mengingat banyak akses darat yang terputus.
Pemerintah mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan memastikan seluruh proses pemulihan dilakukan agar aktivitas sosial-ekonomi masyarakat Aceh dapat kembali pulih secepat mungkin.
Baca Juga: Bahlil: Banyak Izin Tambang Bermasalah Sudah Dicabut
Selanjutnya: Ketidakpastian Ekonomi Global, Reksadana Pasar Uang Bisa Jadi Pilihan Investasi
Menarik Dibaca: Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Trust Issue, Suka Overthinking
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













