kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.663.000   13.000   0,79%
  • USD/IDR 16.290   59,00   0,36%
  • IDX 7.024   -49,23   -0,70%
  • KOMPAS100 1.030   -6,74   -0,65%
  • LQ45 801   -8,54   -1,05%
  • ISSI 212   0,00   0,00%
  • IDX30 415   -6,10   -1,45%
  • IDXHIDIV20 501   -4,74   -0,94%
  • IDX80 116   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 121   -0,50   -0,41%
  • IDXQ30 137   -1,60   -1,16%

ExxonMobil hentikan produksi Banyu Urip dalam rangka planned shutdown


Senin, 21 September 2020 / 13:14 WIB
ExxonMobil hentikan produksi Banyu Urip dalam rangka planned shutdown
ILUSTRASI. skidding rig di lapangan minyak Banyu Urip


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan produksi Lapangan Banyu Urip bakal dihentikan sementara sebagai bagian dari planned shutdown.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih menjelaskan, langkah ini sebagai bagian optimasi lifting. Tak hanya itu planned shutdown Lapangan Banyu Urip juga dipangkas menjadi sekitar 9 hari.

"Per 12 Agustus produksi Banyu Urip sudah mencapai 228.000 BOPD (barel minyak per hari). Kami sedang mengupayakan kemampuan lifting agar dapat mengakomodir kenaikan produksi tersebut. Kami bersama ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) juga mengusahakan agar planned shutdown yang dilakukan di September ini dapat dilakukan secara optimasi," kata Susana dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Senin (21/9).

Susana melanjutkan, langkah ini merupakan bagian strategi SKK Migas untuk sisa tahun ini.

Baca Juga: Pertamina EP Cepu (PEPC) mulai tahapan well testing Sumur JAM-3

Selain planned shutdown di Banyu Urip, SKK Migas juga melakukan akselerasi sebelas sumur pengeboran di Wilayah Kerja Rokan pada Kuartal IV 2020. SKK Migas saat ini mengusahakan agar Head of Agreement antara Chevron Pacific Indonesia dan SKK Migas dapat segera diselesaikan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pengeboran tersebut.

Adapun strategi yang ketiga ialah optimasi pelaksanaan rencana kerja KKKS Pertamina EP. “Ini merupakan hal yang harus bisa direalisasi karena kontribusinya sangat berarti pada capaian target. “Kami berharap agar Pertamina EP dapat merealisasi semua program yang direncanakan di sisa tahun 2020”, ujarnya.

Untuk strategi keempat, SKK Migas dan beberapa KKKS juga menyiapkan langkah-langkah agar dapat mengeksekusi komitmen program kerja, antara lain bersama KKKS PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu untuk melakukan 13 sumur yang belum dibor, KKKS Odira Karang Agung untuk melakukan 3 work over, dan KKKS Camar Resource Canada untuk melakukan reaktifasi platform.

Strategi kelima adalah melakukan optimasi penyerapan offtaker gas. “Sejak Juli 2020 serapan gas mulai meningkat akibat menggeliatnya kembali perekonomian. Momentum ini akan jajaki agar para buyer dapat menyerap gas sesuai dengan kontrak yang ada”, tambah Susana.

Sedangkan untuk strategi terakhir, dia menyampaikan SKK Migas akan segera melakukan uji coba skema No Cure No Pay terkait untuk mendapatkan tambahan produksi jangka pendek. 

“FGD (Focus Group Discussion) antara SKK Migas, KKKS, dan penyedia jasa teknologi telah dilaksanakan pada 26 Agustus 2020. Para kontraktor yang mengalami hambatan dalam pelaksanaan program kerja dapat segera bekerja sama dengan para technology providers,” pungkas dia. 

Dalam perhitungan SKK Migas, apabila semua skenario tersebut berjalan maka akan menambah lifting minyak secara rata-rata tahunan sebesar 3.900 bopd dan gas sebesar 70 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd).

Selanjutnya: SKK Migas: Lifting migas semester I-2020 di bawah target APBN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×