kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Format minimarket masih favorit di tahun depan


Senin, 31 Desember 2012 / 08:32 WIB
Format minimarket masih favorit di tahun depan
ILUSTRASI. Harga mobil Honda HR-V terbaru jadi pilihan SUV murah per September 2021. KONTAN/Baihaki/01/03/2021


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Tahun 2013 mungkin bukan periode yang cerah bagi bisnis ritel. Kendati demikian, gerai minimarket diprediksi masih bisa berkembang lebih pesat di antara format bisnis ritel lainnya.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Pudjianto, menyatakan, Indonesia telah melewati lima tren format ritel. Pada periode 1970-an, pasar tradisional menjadi primadona. Kemudian, di 1980-an, ritel modern dengan format supermarket mulai menggantikan posisi pasar tradisional.

Selama periode 1990-an, format yang populer adalah hipermarket. Di tahun 2000-an, minimarket mulai muncul. "Saat ini, periode 2010-an, masih minimarket. Tetapi ada adaptasi menjadi convenience store karena konsumen ingin pelayanan lebih," ujar Pudjianto, beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Umum Aprindo, Tutum Rahanta, juga memperkirakan pertumbuhan minimarket menjadi yang paling pesat karena posisinya paling dekat dengan konsumen. Apalagi, barang konsumsi yang dijajakan pengelola minimarket masih tetap diburu orang di tengah kondisi krisis sekalipun.

Tutum bahkan memprediksi, pertumbuhan penjualan barang konsumsi bisa melampaui ritel secara umum di tahun depan. Jika ritel secara umum
diproyeksikan tumbuh maksimal 10%, maka penjualan produk barang konsumsi bisa tumbuh hingga 15%.

Kendati demikian, bukan berarti jumlah gerai minimarket akan semakin menjamur. "Ekspansi tetap saja tergantung perizinan," ujar Tutum. Seperti diketahui, pemerintah membatasi jarak ritel modern dengan pasar tradisional. Misalnya, di DKI Jakarta, minimarket harus berjarak sekitar 0,5 kilometer (km) dari pasar tradisional.

Executive Director Retail Measurement Services Nielsen, Teguh Yunanto, berpendapat, pertumbuhan minimarket lebih kuat karena penambahan gerainya bisa lebih cepat ketimbang format ritel yang lain. "Minimarket masih akan agresif berekspansi," prediksi Teguh.

Berlakunya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 68 Tahun 2012 tentang Waralaba untuk Jenis Usaha Toko Modern, justru diprediksi tidak membawa dampak terlalu besar bagi bisnis minimarket. Padahal, minimarket merupakan format ritel yang terkena dampak peraturan itu lantaran jumlah gerainya sudah melebihi ambang batas.

Pudjianto menyatakan, waralaba bukan masalah bagi minimarket yang sudah menjalankan sistem tersebut. "Yang sulit adalah pemain baru," kata Pudjianto, yang juga menjabat Wakil Presiden Direktur PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik jaringan minimarket Alfamart.

Oleh karena itu, Alfamart tetap berniat menambah gerai sedikitnya 800 unit di tahun depan. Jumlah ini sama dengan target di tahun-tahun sebelumnya.

Hingga akhir 2012, gerai Alfamart diperkirakan mencapai 7.000 unit. Sumber Alfaria telah membuka 1.000 gerai baru sepanjang tahun ini, melebihi target semula 800 gerai. Tahun ini gerai Alfamart lebih banyak dibuka di luar Jawa seperti Medan, Palembang, dan Makassar. Tahun depan Sumber Alfaria juga akan mencari peluang di luar Jawa, baik dengan cara membuka gerai sendiri maupun menawarkan waralaba.

Pudjianto menyebut Sumatera sebagai sasaran ekspansi, seperti Medan dan Jambi. "Kalimantan dan Indonesia timur belum, mungkin di tahap
selanjutnya," ujar Pudjianto. Saat ini Alfamart belum punya gerai di Kalimantan dan baru punya satu gerai di Indonesia timur yaitu di Makassar.

Indomaret juga tidak mau kalah. "Penambahan gerai tahun depan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, antara 800 sampai 1.000 gerai,"
ujar Wiwiek Yusuf, Direktur PT Indomarco Prismatama, pemilik jaringan minimarket Indomaret. Hingga akhir 2012, jumlah gerai Indomaret diperkirakan 7.200 unit.

Wiwiek memastikan, tahun depan Indomaret hadir di Kalimantan. Untuk tahap awal, Indomaret menyasar Samarinda dan Balikpapan, dua kota dengan pendapatan per kapita di tertinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×