Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Perusahaan tambang Freeport-McMoRan menurunkan proyeksi penjualan emas kuartal pertama pada Senin (31/3), setelah mengalami penundaan pengiriman di Indonesia yang menyebabkan sebagian produksi kuartalan ditangguhkan ke periode berikutnya.
Freeport mengoperasikan tambang Grasberg di Indonesia, salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia, serta tengah membangun smelter sebagai bagian dari kesepakatan operasional dengan pemerintah Indonesia.
Baca Juga: Kantongi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga, Freeport: Terima Kasih ke Bahlil dan Budi
Namun, proyek smelter tersebut mengalami kebakaran tahun lalu yang mengakibatkan penghentian operasional.
Meski demikian, Freeport mengumumkan bahwa pihaknya telah memperoleh persetujuan regulasi pada 17 Maret dan kembali melanjutkan ekspor konsentrat dari Indonesia, yang sebelumnya sempat dibatasi.
Dampak terhadap Proyeksi Penjualan
Akibat kendala tersebut, Freeport kini memperkirakan penjualan emas kuartal pertama akan lebih rendah sekitar 100.000 ons dari proyeksi sebelumnya, yaitu 225.000 ons.
Sementara itu, perusahaan memperkirakan harga jual rata-rata tembaga pada kuartal pertama mencapai US$4,40 per pon, meningkat dari US$3,94 per pon pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Pabrik Fasilitas Pemurnian Emas Milik Freeport Senilai Rp 10 Triliun Diresmikan
Freeport dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartalannya pada 25 April.
Berdasarkan data yang dikumpulkan LSEG, analis memperkirakan perusahaan akan membukukan laba bersih yang disesuaikan sebesar 22 sen per saham untuk kuartal pertama.
Selanjutnya: Mudik Makin Nyaman, PalmCo Kolaborasi Hadirkan Posko Mudik dengan Layanan Prima
Menarik Dibaca: KAI Layani 2 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News