kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.814   -35,00   -0,21%
  • IDX 6.456   87,30   1,37%
  • KOMPAS100 926   3,64   0,39%
  • LQ45 727   2,64   0,36%
  • ISSI 202   3,98   2,01%
  • IDX30 379   0,72   0,19%
  • IDXHIDIV20 461   2,74   0,60%
  • IDX80 105   0,38   0,36%
  • IDXV30 112   1,04   0,94%
  • IDXQ30 125   0,43   0,34%

Gakoptindo: Produksi Tahu dan Tempe Turun 20%, Harga Naik Jadi Rp10.000 per Potong


Selasa, 08 April 2025 / 22:09 WIB
Gakoptindo: Produksi Tahu dan Tempe Turun 20%, Harga Naik Jadi Rp10.000 per Potong
ILUSTRASI. Pekerja melakukan proses pembuatan tahu di salah satu pabrik tahu di Pasir Putih, Depok, Jawa Barat, Selasa (15/2/2022). Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu (Gakoptindo) Aip Syarifudin mengumumkan akan melakukan aksi mogok produksi pada tanggal 21 Februari hingga 23 Februari 2022 dampak dari harga kedelai yang naik dari Rp9 ribu menjadi Rp11 ribu per kilogram. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Produksi tahu dan tempe nasional mengalami penurunan signifikan menjelang Lebaran 2025.

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) Aip Syaifuddin mengungkapkan bahwa produksi turun antara 10–20% sejak dua pekan sebelum Lebaran.

Baca Juga: Harga Kedelai Impor Turun, Pengrajin Tahu-Tempe Bernapas Lega

Kondisi ini mendorong kenaikan harga jual tempe di pasaran, dari semula Rp8.000 menjadi Rp10.000 per potong dalam dua bulan terakhir.

“Produksi tahu dan tempe sekarang turun 10–20%. Hanya produsen yang punya modal besar yang masih bisa bertahan. Harga tempe ukuran 450 gram yang semula Rp7.000–Rp8.000, kini naik menjadi Rp9.000–Rp10.000 per potong,” ujar Aip kepada Kontan.co.id, Selasa (8/4).

Aip menyebut kenaikan harga kedelai sebagai salah satu penyebab utama merosotnya produksi dan keuntungan para perajin. Harga kedelai yang sebelumnya berkisar Rp9.100 per kg kini naik menjadi Rp9.700 per kg.

“Harga kedelai makin hari makin mahal, sementara keuntungan kami terus tergerus. Selain itu, secara budaya, para perajin kami banyak yang pulang kampung saat Lebaran,” jelasnya.

Ia memperingatkan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin banyak produsen kecil akan menghentikan produksinya.

Baca Juga: Rekomendasi Olahan Tempe untuk Diet yang Enak dan Cocok untuk Turunkan BB

Lebih lanjut, Aip menyampaikan bahwa Gakoptindo telah mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto agar tidak mengubah kebijakan bea masuk kedelai impor dari Amerika Serikat (AS) yang saat ini masih 0%.

“Kami sudah menyurati Presiden Prabowo agar jangan mengubah sistem perdagangan kedelai impor, terutama soal bea masuk. Saat ini, kedelai dari Amerika dikenakan bea masuk 0%, dan itu harus dipertahankan,” tegas Aip.

Selanjutnya: Gagal Raih Gelar, Pelatih Red Sparks Menangis: Saya Bangga pada Para Pemain

Menarik Dibaca: 7 Tips Makeup Matte Agar Tidak Menggumpal, Jangan Lupa Pakai Primer!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×