kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gappri: Rokok Rp 50.000, informasi menyesatkan


Senin, 22 Agustus 2016 / 14:51 WIB
Gappri: Rokok Rp 50.000, informasi menyesatkan


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

Dia juga menegaskan, keinginan mengerek harga rokok menjadi Rp 50 ribu per bungkus merupakan wacana yang sulit dipertanggungjawabkan.

Produksi rokok di Indonesia 94 % diantaranya merupakan jenis kretek. Di dunia, rokok kretek hanya ada di Indonesia.

Industri kretek di Indonesia saat ini mencapai 600 buah. Menurutnya, keaneragaman bahan baku kretek, membuktikan kretek adalah khasanah industri bangsa yang berbeda dengan industri sejenis di negara lain.

Industri ini mempekerjakan kurang lebih 6 juta orang. "Kalau 1 orang menafkahi 3 orang, berarti 24 juta orang menggantungkan hidupnya dari kretek," kata Ismanu.

Untuk menjaga keberadaan industri kretek, GAPPRI selalu mendukung keputusan pemerintah soal tarif cukai maupun aturan lain yang mengikat dan mengawasi industri hasil tembakau.

“Kami konsisten dalam menjalankan keputusan pemerintah," sebut Ismanu.

Menurutnya, rokok kretek di Indonesia karakternya seperti cerutu di Kuba atau bidis di India dan teugela di Meksico yang masing-masing merupakan produk khas masing-masing negara. (Chairul Arifin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×