kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Garap 7-Eleven, CIMB bayar US$ 25 juta


Selasa, 21 Oktober 2014 / 08:00 WIB
Garap 7-Eleven, CIMB bayar US$ 25 juta
ILUSTRASI. Direktur Utama PEFINDO Irmawati Arman (kedua kiri) beserta para direktur PEFINDO dan perwakilan S&P Global Ratings dalam acara konferensi pers di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (8/5).


Reporter: Namira Daufina | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Perusahaan ritel di Indonesia memiliki keunggulan jangkauan pasar yang luas, dengan jumlah gerai ratusan hingga ribuan. Mereka memiliki daya tawar bisnis bagi pelaku usaha lain yang ingin secara instan bisa memanfaatkan jaringan gerai peritel itu.

Hal inilah yang memicu CIMB Private Equity menjalin kerjasama dengan PT Modern Internasional Tbk. CIMB Private Equity membeli  sebesar 10% dengan nilai US$ 25 juta di perusahaan pemilik gerai berkonsep convinience store 7-Eleven itu. Dengan kurs Rp 12.000 per dollar AS, ini setara Rp 300 miliar.  

Aksi itu terealisasi setelah Modern Internasional melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 10% saham baru. Dalam keterangan tertulis Senin (20/10), manajemen perusahaan berkode MDRN di Bursa Efek Indonesia itu menyatakan aksi penambahan modal sudah mendapat restu Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Juli 2014.

Kedua perusahaan sepakat bekerjasama mengembangkan PT Modern Sevel Indonesia, yang juga pemegang master franchise 7-Eleven di Indonesia. Paling tidak, ada tiga bentuk kerjasama yang mereka sebut dengan kemitraan strategis.

Pertama, bank milik CIMB Group yakni CIMB Niaga akan mendukung pembiayaan waralaba 7-Eleven dan  pembiayaan para pelaku usaha kecil menengah (UKM) yang menjadi mitra 7-Eleven.

Kedua, CIMB Niaga memanfaatkan gerai 7-Eleven untuk memperluas produk dan layanan perbankan mereka. Antara lain memasang mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dan mesin electronic data capture (EDC) di gerai 7-Eleven. Plus, melayani jasa pembayaran mobile digital bisnis 7-Eleven.

Saat ini, CIMB Niaga sudah memasang 150 mesin ATM dan 175 mesin EDC di gerai 7-Eleven. Semua gerai ada di Jakarta. Total gerai 7-Eleven adalah 175 gerai.

Ketiga, menggelar pemasaran dan promosi bersama. Sama seperti yang sudah lumrah dilakukan perbankan lain, misal dengan menawarkan paket makanan dan minuman untuk pelanggan 7-Eleven maupun CIMB Niaga.

Rencana tambah pabrik

Sementara mengenai perolehan duit segar dari CIMB Private Equity sebesar US$ 25 juta itu, Modern Internasional masih menutup rapat informasinya. Direktur Utama Modern Sevel Indonesia Henri Honoris, tak mau membocorkan peruntukan dana itu. 

Henri juga enggan berkomentar ketika ditanya tentang peluang penggunaan dana untuk membangun pabrik minuman berlabel Welch. "Saya masih rapat," elaknya, kepada KONTAN, Senin (20/10).

Neneng Sri Mulyati, Corporate Communication Division Head Modern Sevel Indonesia juga belum mau blakblakan. Dia hanya menegaskan jika kerjasama perusahaanya dengan CIMB Private Equity sah sejak 18 Oktober 2014.

Seperti yang pernah diberitakan KONTAN, September 2014, Modern Internasional mengumumkan bakal berkongsi dengan Welch Foods Incorporated membangun pabrik minuman berasa di Indonesia. Modern Internasional akan mendistribusikan dan menjual minuman itu.

Lantas, sebelumnya Henri pernah bilang, jika Modern Sevel akan membangun pabrik kedua senilai US$ 1,2 juta- US$ 2 juta. Pabrik di Cakung, Jakarta itu akan memproduksi makanan dan minuman dengan porsi 70%:30%.

Penambahan pabrik yang otomatis memperbesar kapasitas produksi makanan dan minuman itu untuk mendukung penambahan gerai. Modern Sevel ingin memiliki 200 gerai tahun depan. "Tahun depan, jika ada pabrik baru, proyeksi kami bisa tambah 60-70 gerai," ujar Henri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×