kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelontorkan Rp 17 Triliun, Ini Roadmap Investasi Thorcon Power Bangun Reaktor Nuklir


Minggu, 14 Agustus 2022 / 13:58 WIB
Gelontorkan Rp 17 Triliun, Ini Roadmap Investasi Thorcon Power Bangun Reaktor Nuklir
ILUSTRASI. PT ThorCon Power Indonesia akan menggelontorkan dana Rp 17 triliun untuk membangun Thorium Molten Salt Reactor (TMSR)


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ThorCon Power Indonesia akan menggelontorkan dana hingga Rp 17 triliun untuk mengembangkan dan membangun Thorium Molten Salt Reactor (TMSR) dengan daya 500 MW. Kabar terbaru, nantinya reaktor nuklir ini akan dibangun di sebuah pulau terpencil yang berjarak 32 kilometer dari Pulau Bangka sehingga diharapkan tidak ada ketakutan-ketakutan dari masyarakat. 

Chief Operating Officer PT ThorCon Power Indonesia Bob Effendi optimistis pihaknya dapat mengembangkan reaktor ini di Indonesia lantaran dari sisi teknologi dan keekonomian memiliki berbagai keunggulan. 

Molten Salt Reactor merupakan jenis reaktor nuklir di mana pendingin primer, atau bahkan bahan bakar itu sendiri adalah campuran garam cair. Berbeda dengan pembangkit nuklir pada umumnya yang menggunakan bahan bakar bakar solid berupa batang uranium. 

Baca Juga: Thorcon Targetkan PLTT Senilai Rp 17 Triliun Beroperasi Komersil Tahun 2030

Bob memerinci bahan bakar cair ini memiliki banyak keunggulan. Pertama, dari sisi manufaktur dapat dilakukan di Indonesia. Pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman (Mou) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Target kerja sama ini ialah meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi Thorium Molten Salt Reactor untuk mencapai kemandirian energi mengingat salah satu komponen bahan bakar ini adalah thorium. 

“Thorium di Indonesia sangat berlimpah tidak ada yang tahu jumlahnya spesifik, tetapi banyak yang menduga bahwa sumber dayanya cukup sampai 1.000 tahun sehingga kemandirian energi bukan lagi hanya cita-cita tapi juga dapat terealisasi,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (10/8). 

Keunggulan kedua, dengan bahan bakar cair maka tidak ada tekanan di reaktor. Garam cair memiliki titik didih 1.400 derajat Celcius sehingga pihaknya dapat mengoperasikan reaktor di temperatur 700 derajat. Dengan temperatur yang cukup tinggi ini dapat menghasilkan efisiensi sehingga produksi listrik bisa lebih murah. 

“Dari sisi keekonomian, harga listrik yang Thorcon hasilkan di kisaran US$ 6 cent per kWh, sedangkan PLTU kira-kira di kisaran US$ 6 cent sampi US$ 7 cent,” terangnya. 

Keunggulan lainnya, karena tidak adanya tekanan maka reaktor diklaim dapat dibangun di mana saja. Bob mengatakan, pihaknya telah menandatangani MoU dengan PT PAL yang katanya telah mengkaji dan sanggup membuat reaktor ini. Dia bilang, PT PAL tidak membutuhkan investasi baru, mereka bisa memanfaatkan tools yang sudah dimiliki untuk membangun reaktor ini. 

Tidak hanya itu, keunggulan lainnya ialah investasi yang digelontorkan untuk membangun Thorium Molten Salt Reactor ini lebih murah dibandingkan pembangkit listrik bertenaga batubara (PLTU). Bob memberikan contoh, rata-rata pembangunan PLTU membutuhkan dana US$ 1.500 per kWh, sedangkan TMSR membutuhkan dana US$ 1.000 per kWh. 

Berdasarkan keunggulan-keunggulan ini, Bob optimistis dapat mengembangkan reaktor nuklir ini di Indonesia. Pihaknya telah menyiapkan dana hingga Rp 17 triliun untuk memenuhi kebutuhan pengembangan dan pembangunannya ke dalam tiga tahap. 

Baca Juga: Thorcon Power menanti langkah pemerintah dalam pengembangan pembangkit tenaga nuklir

Tahap pertama, dibangunnya fasilitas uji non-fisi di mana fasilitas ini akan menguji sistem perpindah panas dan sistem keselamatan. Pada tahap ini, pihaknya mengeluarkan biaya sekitar Rp 1 triliun untuk membangun dan menguji. Targetnya sistem uji non fisi ini akan dibangun di 2023, atau pertengahan tahun depan. Bila pengujian ini dinyatakan lolos oleh Bapeten, maka Thorcon akan masuk dalam tahap kedua. 

Di tahap kedua, mereka akan membangun demonstration plant yang akan menghabiskan dana kurang lebih US$ 600 juta hingga US$ 700 juta atau sekitar Rp 10 triliun. “Kami akan tes dan uji secara bertahap termasuk uji keselamatan Fukushima dan mulai bangun di 2024-2025 mendatang,” ungkapnya. 

Setelah diuji dan semua berhasil, barulah reaktornya akan masuk pada tahap ketiga yakni komersial. Di tahap ketiga, Thorcon akan mengeluarkan dana US$ 400 juta atau setara Rp 5 triliun. 

Bob mengakui saat ini pihaknya telah menandatangani MoU dengan Bangka Belitung. Dia mengakui, telah disepakati pembangunan Thorium Molten Salt Reactor ini di sebuah pulau terpencil berjarak 32 kilometer dari Pulau Bangka. 

Bob bilang, Thorcon Power Indonesia sedang menyelesaikan kajian-kajian yang diminta oleh pemerintah yang ditargetkan akan selesai seluruhnya pada Oktober  tahun ini. 

“Jika semua sudah selesai, kami akan ajukan ke pemerintah. Dan kalau disepakati pada konsideran dan pemerintah, harapannya di tahun dengan bisa jadi proyek strategis nasional (PSN),”  ungkap Bob. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×