kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot produksi, Inhutani II tambah hutan kelolaan


Jumat, 09 Mei 2014 / 11:19 WIB
Genjot produksi, Inhutani II tambah hutan kelolaan
ILUSTRASI. Ilustrasi IPO atau Go Public; initial public offering; bursa efek indonesia; bei; KONTAN/Daniel Prabowo/4/11/2016


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Inhutani II terus menggenjot produksi kayunya. Hingga April 2014 produksi kayu perusahaan mencapai 3.250 meter kubik (m³), naik dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.625 m³. Rinciannya, produksi kayu gergajian sebanyak 1.750 m3 dan kayu pertukangan sebanyak 1.500 m3. 

Tjipta Purwita, Direktur Utama Inhutani II mengatakan, kenaikan produksi kayu perusahaan tahun ini ditopang oleh adanya kontribusi dari lima lahan hutan kelolaan perusahaan. Yakni hutan tanaman industri (HTI) Pulau Laut di Kalimantan Selatan, HTI unit Tanah Grogot di Kalimantan Timur, hutan tanaman alam (HTA) Malinau di  Kalimantan Utara, HTA Semamu dan HTA Seitubu di Kalimantan Timur.

Catatan saja, tahun ini perusahaan menargetkan produksi kayu gergajian dan pertukangan sekitar 7.000 m³.

Tjipta bilang, tahun ini Inhutani II terus menggenjot produksi kayu, terutama kayu yang bernilai tambah seperti kayu pertukangan dan kayu gergajian. Pasalnya, permintaan untuk kayu jenis ini lumayan tinggi sehingga mendongkrak harga jual. "Kenaikan harga ini mendorong kami untuk meningkatkan produksi. Sambil fokus untuk pembangunan HTI," kata Tjipta, Kamis kemarin (8/4).

Menurut Tjipta, sepanjang tahun ini, harga kayu gergajian naik menjadi sekitar Rp 1,5 juta per m³ dari akhir tahun lalu yang sekitar Rp 1,2 juta per m³. Sedangkan harga kayu pertukangan masih stabil di kisaran Rp 425.000 per m³. Tahun ini, Inhutani II menargetkan pendapatan sebesar Rp 71 miliar, tumbuh 2,15% dari 2013, dengan target laba bersih sekitar Rp 5,2 miliar.

Catatan saja, sebelum tahun 2013, Inhutani II mencatatkan rugi. Tahun 2012, kerugian Inhutani II sebesar Rp 14,88 miliar. Keberhasilan mencetak laba ini lantaran perusahaan mengembangkan produksi kayu olahan.

Selain menggenjot produksi kayu, tahun ini Inhutani II berencana mengembangkan HTI yang ada di bawah kelolaannya. Tjipta bilang, tahun ini perusahaan akan menambah areal tanam di HTI unit Tanah Grogot dan HTI Pulau Laut seluas 6.000 hektare (ha). Sehingga, total area lahan tertanam yang baru mencapai 12.000 ha. Untuk diketahui, Inhutani II memiliki konsesi HTI di Tanah Grogot seluas 16.000 ha dan di Pulau Laut seluas 48.000 ha.

Dari total lahan tertanam baru tersebut, Inhutani II akan mengalokasikan 11.000 ha lahan untuk tanaman karet dan 1.000 ha lahan untuk tanaman pangan. Kata Tjipta, total investasi yang akan digelontorkan perusahaan untuk menanam kayu dan karet mencapai Rp 75 miliar. Untuk menanam tanaman pangan, Tjipta memperkirakan investasinya sekitar Rp 5 juta per ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×