Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto
Adapun perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari keikut sertaan GMF pada ajang Indonesia Fair di Dhaka April silam, di mana pada kesempatan tersebut GMF melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Bangladesh melaksanakan pertemuan dengan berbagai perusahaan dan instansi dalam negeri Bangladesh.
Baca Juga: Pesawat Boeing Garuda dan Sriwijaya alami retak, Kemhub larang terbang
Tazar mengungkapkan, "Ekspansi bisnis yang terus diakselerasikan GMF kami terus lakukan dengan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas dalam menyelaraskan tren dan demand pasar".
GMF optimistis, ekspansi usaha ke negara yang berbatasan dengan India tersebut akan mendapatkan respon positif dari sektor industri penerbangan nasional.
Tazar menyatakan pihaknya membuka lebar kesempatan bagi sektor penunjang industri perawatan pesawat untuk bermitra baik dalam pengembangan bisnis maupun kerja sama strategis yang saat ini terus dioptimalkan bersama mitra internasional.
Baca Juga: Meski Ada Masalah Sriwijaya Air, GMFI Optimistis Pendapatan Bisa Tumbuh Hingga 10%
"Melalui kolaborasi strategis bersama Intraco Ltd kami harapkan dapat semakin menunjang percepatan pertumbuhan bisnis GMF di masa depan dan mewujudkan visi perusahaan menjadi TOP 10 MRO di dunia", tutup Tazar.
Sejalan dengan upaya pengembangan kapasitas dan strategis ekspansi GMF, pada September 2019 lalu, GMF berhasil mengantongi penghargaan sebagai Top 9 Global Airframe MRO of the Year 2019.
Baca Juga: Rencana GMFI bangun pabrik ban masih tahap negosiasi
Penghargaan ini diberikan kepada GMF mengingat GMF telah berhasil menembus angka ±3.2 Million Manhour Slot berdasarkan survei yang juga diselenggarakan oleh Aviation Week.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News