kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45912,11   2,80   0.31%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga pakan ternak diramal akan terus melaju


Jumat, 07 Januari 2011 / 09:01 WIB


Reporter: Herlina KD | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Ada kabar buruk bagi para peternak, khususnya peternak unggas. Pasalnya, tahun ini kenaikan harga pakan ternak diperkirakan akan terus melaju. Bahkan, laju kenaikan harga pakan ternak bisa jadi lebih tinggi ketimbang tahun lalu. Alhasil, ongkos produksi para peternak membengkak.

Seperti diketahui, tahun lalu harga pakan ternak terkerek naik akibat kenaikan harga komoditas seperti jagung dan bungkil kedelai. Ketua Umum Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) Yudhi Guntara mengatakan sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku pakan ternak membuat harga pakan ternak pada tahun ini masih akan meningkat. "Kecenderungan kenaikan harga pakan 10-15% pada tahun 2011," ujarnya Rabu (5/1).

Nah, tahun ini pemerintah mulai memberlakukan bea masuk impor untuk bahan baku pakan ternak yang semakin membebani ongkos produksi. Alhasil, tahun ini harga pakan ternak semakin melambung.

Ketua Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan harga pakan ternak tahun ini diperkiarkan bisa naik lebih dari 15%. Pasalnya, Kenaikan pasokan tidak sebanding dengan kenaikan permintaan. Ditambah lagi, "Pemberlakuan bea masuk impor ini berlaku pada hampir semua jenis bahan bakan baku pakan," jelasnya kepada KONTAN Kamis (6/1).

Bahkan, Sudirman bilang bea masuk impor ini juga diberlakukan untuk jenis bahan baku pakan yang tidak bisa diproduksi di dalam negeri. "Contohnya seperti bungkil kedelai dan corn gluten meal atau ampas minyak jagung itu kita impor 100%," kata Sudirman.

Catatan saja, Kementerian Keuangan mengatur BM impor bahan baku pakan ternak di dalam Permenkeu 241 tahun 2010. Dalam aturan ini, pemerintah menetapkan bea masuk impor untuk bahan baku pakan ternak sebesar 5%. Peraturan ini mulai berlaku efektif sejak tanggal diundangkan yaitu pada 22 Desember 2010 lalu.

Sudirman bilang, akibat kenaikan harga bahan baku pakan ini akan berimbas pada kenaikan harga pakan sekitar 3%. Sekadar mengingatkan, tahun 2010 lalu harga pakan ternak sudah naik sekitar Rp 300 per kg.

Menanggapi hal ini, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengaku belum mengetahui mengenai penetapan bea masuk ini. "Saya belum tahu, saya akan pelajari dulu," ujarnya saat ditemui seusai sidang kabinet Kamis (6/1). Tapi, Mari bilang dampak pemberlakuan BM impor bahan baku pakan ini akan dibahas secara terkoordinasi dengan pihak yang terkait.

Sementara itu, Menteri Pertanian Suswono mengatakan mengenai pemberlakuan BM impor untuk bahan baku pakan ini memang sudah dikeluhkan oleh para peternak unggas. Karenanya, "Nanti di rapat Menko saya akan menyampaikan beberapa keluhan yang terjadi," ujar Suswono.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga pakan ternak sebagai dampak pemberlakuan BM impor bahan baku pakan ini, Suswono bilang ke depan Kementan akan mengupayakan beberapa bahan pakan alternatif yang bisa dimanfaatkan. Sebenarnya, kata dia ada beberapa bahan pakan ternak yang seharusnya tidak perlu diekspor seperti bungkil kelapa sawit yang bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. "Kalau ini bisa dimanfaatkan akan sangat membantu. Saya akan mengusulkan aturan-aturan yang kira-kira bisa memberikan satu dukungan pakan ternak agar murah," jelas Suswono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×