Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cedefindo, anak perusahaan Martha Tilaar Group, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dewan Perniagaan Melayu Malaysia (DPMM) dan ExportHub Indonesia untuk mendorong kolaborasi lintas negara di sektor kosmetik dan pemasaran digital.
Penandatanganan MoU ini dilakukan pada Selasa (9/7) oleh CEO Martha Tilaar Group Dr. Kilala Tilaar, Chairman Malaysian Youth Council DPMM Hisham Abdul Hamid, dan President Director ExportHub Indonesia Amalia Susilowati Prabowo. Kerja sama ini menandai langkah strategis untuk memperkuat jaringan bisnis regional antara Indonesia dan Malaysia.
“Kerja sama ini menjadi bukti kepercayaan perusahaan luar negeri terhadap kapabilitas Cedefindo. Ini adalah momen penting untuk mempererat hubungan dengan negara serumpun dan memperluas jangkauan promosi bisnis lokal dan internasional,” ujar Kilala Tilaar dalam keterangan resmi, Jumat (11/7).
Lewat sinergi ini, para pihak sepakat untuk memperluas cakupan produksi kosmetik, memperkuat strategi pemasaran digital, dan membuka peluang kolaborasi strategis lainnya sesuai kapasitas masing-masing pihak.
Baca Juga: Pasar Kosmetik RI Tembus Triliunan, Tapi Industri Masih Bergantung Bahan Baku Impor
PT Cedefindo sendiri telah berevolusi dari consumer brand menjadi ecosystem brand yang berfokus pada pemberdayaan, inklusivitas, dan keberlanjutan. Melalui sistem manufaktur berstandar internasional, Cedefindo memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kosmetik, serta telah menembus pasar ekspor ke 12 negara di Asia Pasifik dan Amerika Latin.
Adapun DPMM merupakan organisasi bisnis yang mewadahi pengusaha Melayu lintas sektor di Malaysia, serta berperan aktif di Kamar Dagang dan Industri Nasional Malaysia (NCCIM). Dengan 15 cabang di berbagai wilayah, DPMM menjadi motor penggerak pemberdayaan UKM dan komunitas bisnis lokal di Malaysia.
Baca Juga: Bersaing dengan Merek Luar, Ini Sederet Tantangan Industri Kosmetik Indonesia
Sementara itu, ExportHub Indonesia merupakan platform digital ekspor yang menyediakan layanan edukasi, kurasi produk, konsultasi bisnis, hingga akses ke marketplace global bagi UKM. Platform ini berperan sebagai katalisator bagi produk lokal agar dapat bersaing di pasar internasional.
Melalui kemitraan ini, ketiga institusi berkomitmen memperkuat ekosistem ekspor Indonesia, khususnya untuk sektor UKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Kolaborasi ini juga diharapkan dapat membuka jalan bagi brand-brand lokal Indonesia untuk menembus pasar kosmetik global.
Baca Juga: Industri Kosmetik Lokal Tertekan, PPAK Dorong Penggunaan Bahan Baku Dalam Negeri
Selanjutnya: Penjualan Honda Naik 11% pada Juni 2025, HR-V dan BR-V Paling Laris
Menarik Dibaca: Permintaan Magang Tinggi, BINUS-ASO Sering Kehabisan Mahasiswa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News