kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hari Susu Sedunia 2023, Greenfields Komitmen Dukung Kesehatan Masyarakat Indonesia


Senin, 05 Juni 2023 / 11:01 WIB
Hari Susu Sedunia 2023, Greenfields Komitmen Dukung Kesehatan Masyarakat Indonesia
ILUSTRASI. Peternakan sapi perah untuk pabrik susu PT Greenfields Dairy Indonesia di Malang, Jawa Timur.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields Indonesia) menggelar acara peringatan “Hari Susu Sedunia 2023” guna memperkuat kesadaran dan kerja sama seluruh pihak dalam mengedepankan peranan penting industri susu bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

“Hari Susu Sedunia” diperingati setiap tanggal 1 Juni untuk menggarisbawahi peranan industri susu dalam menyokong 3 pilar, yaitu: meningkatkan status nutrisi masyarakat, memastikan keberlanjutan lingkungan lewat proses produksi yang bertanggung jawab, dan memajukan kesejahteraan masyarakat dan komunitas.

Namun nyatanya, Indonesia masih mengalami sejumlah tantangan dalam mewujudkan ketiga pilar tersebut. Terkait pilar pertama, meski cenderung membaik tiap tahunnya, tingkat konsumsi susu di Indonesia masih rendah (16,27 kg per kapita per tahun) dan tertinggal dari negara-negara tetangga.

Padahal, kandungan protein hewani di dalam susu berperan penting untuk mendorong kecukupan nutrisi masyarakat setiap hari, bahkan disarankan untuk rutin diminum setidaknya dua kali sehari.

Perihal peranan industri susu untuk mendorong dua pilar lainnya, yaitu keberlanjutan lingkungan lewat proses produksi yang bertanggung jawab dan kesejahteraan masyarakat dan komunitas, Epi Taufik selaku Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, IPB University memaparkan, sebagai komoditas pangan penting, susu tidak hanya memberikan dampak positif bagi kesehatan, tetapi juga ke sektor lainnya seperti sosial, maupun ekonomi dengan keberadaan peternakan dan pabriknya.

Baca Juga: Anggarkan Capex Rp 880 Miliar, Greenfields Bakal Bangun Peternakan Baru

“Oleh karenanya, agar dapat memainkan peranan secara optimal, industri susu juga harus mampu menyokong keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," kata Epi di Malang, Selasa (30/5).

Kedua hal tersebut, lanjut Epi, umumnya tercantum pada tata laksana pengelolaan ternak sapi perah atau good dairy farming practice (GDFP) yang wajib dipenuhi dan dipastikan kelayakannya oleh para peternak maupun produsen, antara lain meliputi kesehatan hewan, proses pemerahan, pakan, hingga kesejahteraan hewan dan lingkungan.

Sementara itu, Andre Rompis selaku CEO Greenfields Indonesia menjelaskan, Greenfields Indonesia bermula dari bisnis peternakan yang didirikan oleh para profesional di bidang agrobisnis pada 1997 lalu.

"Sehingga, kami sangat memahami pentingnya mengelola dan menjaga kenyamanan seluruh sapi kami yang saat ini berjumlah lebih dari 19.000 ekor, dari jenis Holstein dan Jersey," kata dia.

"Kami menjalankan ‘Greenfields Farming Philosophy’, best practice dairy farming management yang menjamin baiknya kuantitas dan kualitas produk mulai dari peternakan, proses produksi hingga tiba di tangan konsumen. Seluruh rangkaian proses produksinya dikawal oleh para ahli dan tenaga profesional terpercaya," sambung dia.

Baca Juga: Produsen Susu Greenfields Bidik Pertumbuhan Kinerja Hingga 20% di Tahun 2023

Andre melanjutkan, konsistensi dari komitmen tersebut melahirkan happy cows yang memiliki produktivitas tinggi, mencapai hingga 34 liter per sapi, atau hampir tiga kali lipat dari rata-rata produktivitas sapi dari peternakan lain.

Pada akhirnya, rata-rata produksi susu sapi segar Greenfields Indonesia tiap tahun mencapai hingga 97 ribu ton atau kurang lebih 10% dari total produksi SSDN 2022. Prestasi lainnya adalah dengan penerapan biosecurity yang ketat, sapi-sapi di kedua peternakan Greenfields Indonesia dapat terhindar dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×