Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki bulan September 2020, pelaku ritel mengaku khawatir. Pasalnya, penjualan riil dalam waktu kurang dari dua pekan di bulan ini, sudah mulai menunjukkan tren penurunan dari penjualan pada Agustus maupun Juli.
“Memang (penjualan) di September ini, beberapa teman-teman (pelaku ritel) mengatakan agak jelek. Sudah mulai turun lagi trennya,” kata Dewan Penasehat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta kepada Kontan.co.id.
Sebelumnya, penjualan eceran riil pada Juli 2020 menunjukkan perbaikan meski masih berada dalam fase kontraksi, yaitu dengan pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) minus 12,3% yoy.
Berdasarkan survei penjualan eceran Bank Indonesia (BI) pun, IPR pada Agustus 2020 diperkirakan akan membaik, dan ini tercermin dari pertumbuhan IPR yang makin baik meski berada di zona kontraksi, yaitu minus 10,1% yoy.
Baca Juga: PSBB Jakarta diperketat, Kemenhub sebut tidak ada penerapan SIKM
Akan tetapi, Tutum mengaku kalau para pengusaha ritel akan tetap menjalankan aktivitas perdagangan seperti biasa, plus melakukan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sembari tetap menggerakkan usahanya, pelaku ritel tapi tetap harap-harap cemas dalam menunggu kepastian kapan penjualan akan kembali meningkat, atau minimal seperti masa sebelum adanya Covid-19.
Tutum berpendapat, kunci dari membaiknya kinerja penjualan riil maupun perekonomian Indonesia memang sangat bergantung pada keberhasilan pemerintah dalam menyembuhkan sektor kesehatan, salah satunya adalah dengan adanya vaksin. “Selama kesehatan masih buruk, siapapun akan menghindari keramaian. Apalagi, keramaian salah satunya diidentikkan dengan pusat perbelanjaan,” tandasnya.
Selanjutnya: Ekonom Bank Permata memprediksi neraca dagang Agustus 2020 surplus US$ 2,24 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News