kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -17.000   -0,88%
  • USD/IDR 16.235   -14,00   -0,09%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Impor hilang, Pertamina siap ekspor solar 2016


Sabtu, 21 November 2015 / 16:13 WIB
Impor hilang, Pertamina siap ekspor solar 2016


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Pertamina optimistis bisa mengurangi ketergantungan impor solar pada tahun depan. Ada dua pertimbangan optimisme ini.

Pertama, kilang minyak Cilacap yang memproduksi solar sudah mulai beroperasi akhir tahun ini. Kedua, pasokan minyak nabati untuk campuran bio solar meningkat. Kedua katalis ini mencukupi pasokan solar dalam negeri pada tahun depan, bahkan kelebihannya bisa di ekspor.

Jumat (20/11), kemarin, Pertamina meneken kontrak kerjasama pengadaan fatty acid methyl ester (FAME) dengan 11 produsen bahan bakar nabati di Indonesia. Mereka akan memasok minyak nabati 1,84 juta kiloliter (KL) ke Pertamina. Nilai kontrak pasokan FAME ini mencapai Rp 11 triliun.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan, dengan kerjasama pasokan

bahan bakar nabati ini bisa menurunkan jumlah volume impor solar 2016. Ia menjelaskan dengan kewajiban pencampuran biodiesel ke dalam solar sebesar 15% (B15) pada 2015 dan 20% (B20) pada 2015, maka volume impor solar otomatis berkurang.

Ia mengasumsikan dengan B15, impor solar tahun ini sudah susut 15%. "Kalau tahun depan ditetapkan 20% untuk solar subsidi dan 30% untuk PLN, berarti impor berkurang lebih dari 20% ," katanya.

Ahmad optimistis tahun depan Pertamina bisa mencatatkan kelebihan pasokan solar. Dalam hitungan Pertamina bisa ekspor solar pada 2016 sebesar 400.000 barel sebulan, atau 4,8 juta barel setahun.

"Kalau ada kelebihan pasokan kan harus dijual. Bisa dibeli oleh pesaing Pertamina di dalam negeri dengan harga harga ekspor, atau langsung kami ekspor," kata Ahmad.

Pertamina juga yakni kelebihan pasokan ini bisa mereka simpan di tangki milik sendiri.

Karena itu Ahmad meminta pemerintah menutup keran impor solar pada saat pasokan solar di dalam negeri sudah mencukupi. "Kelebihan pasokan Pertamina harus dibeli badan usaha niaga lain," harap Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×