kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Impor terigu dibatasi, ongkos produksi bakal naik


Selasa, 08 April 2014 / 14:54 WIB
Impor terigu dibatasi, ongkos produksi bakal naik
ILUSTRASI. Cappuccino jadi salah satu jenis kopi susu yang bercita rasa manis dan cocok dikonsumsi peminum kopi pemula (Dok/Vaya)


Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pembatasan impor tepung terigu oleh Kementerian Perdagangan yang akan mulai berlaku pada 4 Mei - 4 Desember 2014 memicu kekhawatiran industri pakan dan makanan olahan.

Jika impor dibatasi, pengusaha pakan ternak khawatir ketersediaan terigu untuk pakan ternak tidak mencukupi kebutuhan operasional perusahaan. Selama ini, kebutuhan terigu bagi industri pakan ternak berasal dari impor. Hal ini dapat memicu kenaikan ongkos produksi di kalangan petambak ikan.

Mahar Sembiring, Presiden Direktur PT Central Proteinaprima Tbk (CPRO) mengatakan, pemerintah belum secara rinci menyebut apakah terigu untuk industri pakan ternak juga akan dibatasi impornya.

"Seharusnya ada penjelasan khusus untuk industri pakan ternak. Karena terigu pakan ternak belum diproduksi di tanah air," ujar Mahar, Selasa (8/4).

Kebijakan ini dikhawatirkan bakal menjadi kendala bagi industri pakan ternak tahun ini untuk tetap tumbuh dan berkembang. Selain juga menghadapi kondisi fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar. Plus, rencana kenaikan tarif dasar yang memicu beban operasional perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×