kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Importir minta 250.000 ekor sapi kuartal III


Rabu, 08 Juli 2015 / 21:26 WIB
Importir minta 250.000 ekor sapi kuartal III


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemdag) akan mengeluarkan kuota izin impor sapi bakalan pada kuartal ketiga 2015 dalam pekan ini. Namun berapa persis kuotanya, belum ada informasi dari Kemdag sampai ada izin impor dikeluarkan.

Sementara itu Asosiasi Produsen Daging & Feedlot Indonesia (Apfindo) sebenarnya telah mengajukan izin impor untuk kuartal ketiga 2015 sebanyak 250.000 ekor sapi bakalan untuk kebutuhan bulan Juli, Agustus dan September 2015.

Direktur Eksekutif Apfindo Johny Liano mengatakan pihaknya telah mengajukan permohonan impor sapi bakalan kepada Kemdag. Mereka berharap Kemdag mengabulkan permohonan mereka untuk memberikan izin impor dengan kuota sebanyak 250.000 ekor sapi bakalan.

Alasannya, karena pasca lebaran ini, semua stok sapi bakalan akan dikeluarkan untuk mengamankan kebutuhan daging sapi pada masa puasa dan lebaran tahun ini. "Untuk lebaran ini saja kami mengeluarkan stok sapi bakalan sekitar 70% atau sebanyak 180.000 sampai 200.000 ekor," ujar Johny kepada KONTAN, Selasa (7/7).

Permohonan izin impor sebanyak itu dilakukan untuk mengantisipasi kekosongan stok sapi bakalan pasca Lebaran tahun ini. Dengan begitu, maka tidak juga terjadi gejolak harga daging yang berarti pasca Lebaran.

Sapi yang akan dipotong saat Lebaran merupakan hasil penggemukan Maret, April dan Mei 2015. Sementara yang diimpor bulan Juni belum bisa dipotong dan disiapkan untuk bulan berikutnya.

Untuk tambahan impor 100.000 ekor sapi siap potong, Johny mengaku izin itu bukan untuk anggota Apfindo tapi kepada impor lainnya. "Sebab anggota Apfindo mengimpor sapi bakalan untuk digemukkan dulu baru dipotong," imbuhnya.

Sampai saat ini, Johny mengaku telah mengimpor hampir 99% dari seluruh kuota izin impor sapi triwulan ke II sebanyak 250.000 ekor. Sementara untuk izin impor triwulan I 2015 sudah diimpor semuanya, dimana yang diimpor pada akhir Maret 2015 juga ikut dipotong untuk kebutuhan lebaran tahun ini.

Berdasarkan informasi dari Kemdag, lanjut Johny, izin kuota impor sapi bakalan triwulan ketiga ini akan dikeluarkan dalam pekan ini juga. "Kami sudah ajukan dan sekarang lagi diproses Kemdag," tambahnya.

Johny bilang, ada 38 perusahaan importir anggota Apfindo yang akan mengimpor sapi bakalan dari Australia bila pemerintah sudah mengeluarkan izin kuota impor sapi triwulani ini.

Dalam perhitungan Johny, selama ini, sapi bakalan hanya menguasai sekitar 20% dari total pangsa pasar penjualan daging sapi di Indonesia. Sementara sisanya dipasok dari sapi lokal yang menguasai sekitar 80% penjualan sapi di Indonesia.

Menurutnya, sapi bakalan dalam kondisi hidup dibanderol Rp 36.000 per kilogram (kg), atau paling mahal Rp 37.000 per kg. Namun di pasaran harganya sudah memasuki mekanisme pasar dan ditentukan para pedagang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×