kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 11 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.269   15,26   0,24%
  • KOMPAS100 895   2,79   0,31%
  • LQ45 706   -0,71   -0,10%
  • ISSI 194   0,73   0,38%
  • IDX30 372   -0,66   -0,18%
  • IDXHIDIV20 451   -0,68   -0,15%
  • IDX80 102   0,29   0,28%
  • IDXV30 107   0,53   0,50%
  • IDXQ30 122   -0,83   -0,67%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.269   15,26   0,24%
  • KOMPAS100 895   2,79   0,31%
  • LQ45 706   -0,71   -0,10%
  • ISSI 194   0,73   0,38%
  • IDX30 372   -0,66   -0,18%
  • IDXHIDIV20 451   -0,68   -0,15%
  • IDX80 102   0,29   0,28%
  • IDXV30 107   0,53   0,50%
  • IDXQ30 122   -0,83   -0,67%
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.269   15,26   0,24%
  • KOMPAS100 895   2,79   0,31%
  • LQ45 706   -0,71   -0,10%
  • ISSI 194   0,73   0,38%
  • IDX30 372   -0,66   -0,18%
  • IDXHIDIV20 451   -0,68   -0,15%
  • IDX80 102   0,29   0,28%
  • IDXV30 107   0,53   0,50%
  • IDXQ30 122   -0,83   -0,67%

India bakal menaikkan bea impor, begini respon Asian Agri


Rabu, 11 April 2018 / 20:10 WIB
India bakal menaikkan bea impor, begini respon Asian Agri
ILUSTRASI. Sertifikat Untuk Petani


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. India akan kembali meningkatkan bea impor untuk produk crude palm oil (CPO) dan produk turunannya menjadi 44% dan 54%.

Menanggapi hal ini, Direktur Corporate Affairs Asian Agri Fadhil Hasan berpendapat penetapan bea masuk yang tinggi tersebut justru akan merugikan India. Pasalnya, bea masuk tersebut ditanggung oleh konsumen India.

“Yang akan rugi adalah mereka sendiri, konsumen mereka. Nanti harganya akan menjadi mahal,” ujar Fadhil kepada Kontan.co.id, Rabu (11/4).

Fadhil berpendapat, ekspor minyak sawit Indonesia ke India memang bisa menurun bila minyak sawit Indonesia tidak bisa bersaing dengan sumber minyak nabati lain hasil produksi India.

Namun, dia berpendapat hal ini tak hanya dirasakan Indonesia namun oleh negara pengekspor minyak sawit lain seperti Malaysia.

Meski begitu, Fadhil melihat India masih membutuhkan minyak sawit karena kebutuhannnya yang besar. Apalagi, menurutnya produksi minyak nabati India belum cukup memenuhi kebutuhan konsumen mereka.

Sebagai informasi, merupakan pasar ekspor Indonesia yang besar. Tahun lalu ekspor minyak sawit Indonesia ke India adalah yang tertinggi yakni sebesar 7,6 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×