kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.644   -41,00   -0,25%
  • IDX 8.606   57,70   0,67%
  • KOMPAS100 1.188   6,31   0,53%
  • LQ45 854   2,49   0,29%
  • ISSI 305   2,06   0,68%
  • IDX30 439   -0,04   -0,01%
  • IDXHIDIV20 508   2,19   0,43%
  • IDX80 133   0,49   0,37%
  • IDXV30 139   0,94   0,68%
  • IDXQ30 140   0,29   0,21%

Indo Tambangraya (ITMG) Jual 17,9 Juta Ton Batubara, 75% Ditujukan untuk Pasar Ekspor


Selasa, 02 Desember 2025 / 13:47 WIB
Indo Tambangraya (ITMG) Jual 17,9 Juta Ton Batubara, 75% Ditujukan untuk Pasar Ekspor
ILUSTRASI. ITMG telah menjual 17,9 juta ton batubara hingga September 2025, mendekati target 24,5 juta ton. Fokus ekspor 75% & diversifikasi ke nikel. (Dok/ITMG)


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Periode sembilan bulan pertama tahun ini atau terhitung dari Januari–September 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat telah menjual 17,9 juta ton batubara.

Direktur Indo Tambangraya Megah, Yulius Kurniawan Gozali mengatakan penjualan ini mendekati target penjualan perseroan hingga tutup tahun yaitu sebesar 24,5 juta ton.

"Hingga bulan September 2025, perusahaan telah membukukan volume penjualan sebesar 17,9 juta ton, dari target penjualan sebesar 24,5 juta ton. Saat ini, perseroan fokus pada penerapan strategi untuk mencapai target tersebut," ungkap dia kepada Kontan, Selasa (2/11/2025).

Adapun, dari total batubara yang terjual, 75% ditujukan untuk pasar ekspor. Terbesar ke China, Jepang, India, Filipina, dan Bangladesh.

"ITM mengalokasikan 75% dari total produksi batubara tahun 2025 untuk penjualan ke luar negeri," kata Yulius.

Baca Juga: Anak Usaha Indo Tambangraya Megah (ITMG) Bakal Rambah Bisnis Semi Kokas

Adapun, hingga tutup tahun, Indo Tambangraya Megah menargetkan produksi batubara sebesar 21,1 juta ton.

Yulius juga menambahkan, perseroan berpandangan positif terkait potensi kenaikan ekspor tahun ini jika dibandingkan tahun lalu, meski dibayangi fluktuasi harga batubara global.

"Dengan perbandingan target produksi 2025 yang lebih tinggi dibandingkan realisasi produksi 2024 sebesar 20,2 juta ton, volume ekspor batubara ITM pada tahun 2025 tidak mengalami penurunan," jelasnya.

Adapun, terkait prediksi kinerja tahun 2026, dia bilang untuk saat ini, fokus perseroan masih terpusat pada pemenuhan target tahun 2025, sambil terus melakukan kajian untuk menyusun target tahun 2026. Meski begitu, Yulius tidak menampik, perseroan akan melanjutkan target ekspansi ke sektor mineral lain.

"Ini termasuk target produksi dan penjualan. Perihal ekspansi ke mineral lain juga merupakan salah satu opsi yang kami pertimbangkan," tutupnya.

Asal tahu saja, dalam catatan Kontan, ITMG telah melakukan ekspansi pada sektor pertambangan nikel. Ekspansi ini terwujud melalui pembelian sebagian saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE).

 

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), ITMG membeli 585.000.000 saham NICE atau setara kepemilikan 9,62% dengan harga Rp 438 per saham pada 4 Juli 2025. Dengan begitu, ITMG merogoh kocek sebesar Rp 285,48 miliar untuk transaksi tersebut.

Menurut Corporate Secretary ITMG Monika I. Krisnamurti, tujuan transaksi ini adalah untuk investasi jangka panjang dan diversifikasi investasi bagi perseroan.

Sebagai informasi, NICE merupakan emiten pertambangan bijih nikel yang berdiri pada 2008. Tambang nikel NICE berada di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.

Selanjutnya: Panduan Lengkap: Buat Anggaran Bulanan Sehat dan Terukur

Menarik Dibaca: 5 Tips Jaga Kebersihan Area Tindik untuk Pemula yang Baru Piercing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×