kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Industri membaik, pelaku usaha alat berat bidik target penjualan lebih tinggi di 2021


Jumat, 04 Juni 2021 / 16:00 WIB
Industri membaik, pelaku usaha alat berat bidik target penjualan lebih tinggi di 2021
ILUSTRASI. Produksi alat berat di 2021 diproyeksi tumbuh


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

Dampak positif dari pemulihan sejumlah sektor bisnis juga dirasakan PT United Tractors Tbk (UNTR). 

Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K Loebis mengungkapkan di awal tahu ini, penjualan alat berat perusahaan memang naik. Adapun di antara beberapa sektor bisnis, sektor konstruksi dan pertambangan yang paling berdampak besar ke penjualan UNTR di awal tahun ini. 

Melansir laporan bulanan penjualan alat berat UNTR pada April 2021, penjualan Komatsu sebanyak 221 unit. Adapun pada periode Januari-April 2021, penjualan Komatsu mencapai 909 unit atau tumbuh 26,77% yoy dari periode yang sama di tahun lalu yang hanya 717 unit. 

Market share Komatsu pada periode year to date (YTD) sebesar 22%. Di empat bulan pertama tahun ini, penjualan Komatsu dominan untuk sektor pertambangan yang mencapai 45% dari total penjualan. 

Baca Juga: Harga emas dan batubara menopang kinerja United Tractors, ini rekomendasi saham UNTR

 

Disusul dari sektor konstruksi sebesar 30%, kemudian sektor perhutanan sebesar 15%, dan sisanya dari sektor agro sebesar 10%. 

Lantas dengan adanya tren penjualan yang positif di awal tahun ini, yang penjualan tiap bulannya selalu berada di atas 200 unit, United Tractors melakukan revisi target penjualan alat berat di sepanjang tahun ini. 

"Kami sudah melakukan penyesuaian target hingga akhir tahun, dari semula 1.700 unit menjadi 2.500 unit," jelasnya kepada Kontan.co.id saat dihubungi terpisah. 

Sebagai upaya memenuhi kebutuhan alat berat di tahun ini, Sara memaparkan UNTR  sudah melakukan koordinasi intensif dengan supplier yakni Komatsu untuk mengupayakan pemenuhan demand.

Selanjutnya: ABM Investama (ABMM) perpanjang kontrak jasa tambang senilai Rp 1,65 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×