kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.616   9,00   0,05%
  • IDX 8.067   -160,68   -1,95%
  • KOMPAS100 1.104   -18,58   -1,66%
  • LQ45 772   -16,13   -2,05%
  • ISSI 289   -5,28   -1,79%
  • IDX30 403   -8,81   -2,14%
  • IDXHIDIV20 455   -7,63   -1,65%
  • IDX80 122   -2,25   -1,82%
  • IDXV30 131   -1,45   -1,10%
  • IDXQ30 127   -1,92   -1,49%

Industri Perhotelan Optimistis Okupansi Tetap Tinggi hingga Akhir 2025


Selasa, 14 Oktober 2025 / 15:39 WIB
Industri Perhotelan Optimistis Okupansi Tetap Tinggi hingga Akhir 2025
ILUSTRASI. Pengusaha yang juga Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Hariyadi Sukamdani di Jakarta (2/4/2025). 


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri perhotelan menatap optimistis sisa tahun ini, seiring momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang diperkirakan kembali mendorong peningkatan permintaan kamar.

Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, periode akhir tahun selalu menjadi momentum penting bagi industri hotel untuk menjaga tingkat hunian tetap tinggi.

“Proyeksi industri perhotelan untuk musim libur akhir tahun sangat optimistis, dengan harapan kenaikan tingkat hunian signifikan karena puncak liburan dan arus wisatawan domestik maupun internasional,” ujarnya kepada Kontan, Senin (13/10/2025).

Baca Juga: REI Optimistis Industri Hotel Bisa Bangkit Meski Okupansi Masih Turun

Hariyadi mengungkapkan, salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan menerapkan dynamic pricing, yakni penyesuaian tarif kamar mengikuti tren permintaan harian dan menjelang puncak liburan.

“Kami juga menerapkan diskon yang strategis untuk menjaga kestabilan dan peningkatan tingkat okupansi,” kata Hariyadi.

Selain itu, hotel-hotel juga menyiapkan paket kamar dengan makan malam khusus tahun baru, acara hiburan, serta aktivitas keluarga yang menarik.

Baca Juga: Ada Peningkatan Aktivitas Bisnis, Hotel di Jakarta Mulai Tunjukkan Pemulihan Okupansi

“Strategi ini diharapkan dapat mendorong tamu menginap lebih lama,” kata Hariyadi

Hariyadi menjelaskan, tingkat okupansi hotel sepanjang kuartal ketiga turut mengalami lonjakan, didorong oleh peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, momentum liburan sekolah, serta musim puncak perjalanan internasional (peak season).

Baca Juga: Pendapatan Anjlok Hingga 50%, Industri Perhotelan Menanti Stimulus Pasar

Selanjutnya: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Tegaskan Seluruh Wilayahnya Berada di Luar Kawasan Hutan

Menarik Dibaca: 11 Pasangan Zodiak yang Paling Cocok untuk Menikah, Taurus dan Cancer Langgeng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×