Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Lebih lanjut, PTFI terus meningkatkan produksi tambang bawah tanah di distrik mineral Grasberg sesuai jadwal yang ditetapkan.
Selama kuartal II-2020, terdapat 46 drawbell baru yang ditambahkan di dua area tambang bawah tanah PTFI yaitu Grasberg Block Cave dan Deep Mill Level Zone (DMLZ). Alhasil, secara kumulatif drawbell yang dibuka di tambang bawah tanah PTFI mencapai 261 drawbell.
Produksi bijih rata-rata harian di Grasberg Block Cave dan DMLZ tercatat sebesar 54.800 metrik ton di kuartal II-2020. Jumlah tersebut 9% di atas proyeksi dan 46% di atas rata-rata produksi di kuartal I-2020.
Baca Juga: Berdampak ke izin ekspor, Freeport tunggu kepastian izin penundaan proyek smelter
PTFI pun berhasil mencatatkan produksi rata-rata harian bijih gabungan sebanyak 70.000 metrik ton di akhir Juni 2020.
“PTFI memperkirakan produksi di tahun 2021 mendekati 1,4 miliar pound tembaga dan 1,4 juta ounces emas atau hampir dua kali lipat dari yang diproyeksikan pada tahun 2020,” papar Manajemen Freeport McMoran.
Tak hanya itu, keberhasilan pengembangan tambang bawah tanah diyakini memungkinkan PTFI untuk menghasilkan rata-rata produksi tahunan di beberapa tahun ke depan sebesar 1,55 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounces emas.
Perkiraan pengeluaran modal tahunan PTFI untuk proyek tambang bawah tanah rata-rata sekitar US$ 0,9 miliar per tahun untuk periode tiga tahun dari 2020 hingga 2022.
Jumlah ini sudah dikurangi kontribusi yang ditetapkan oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) atau MIND ID selaku pemegang saham mayoritas PTFI.