Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Anna Suci Perwitasari
Brian optimis bahwa kehadiran e-commerce enabler akan terus berkembang pesat, sejalan dengan tren jual-beli online yang kian meningkat. Dengan banyaknya peluang yang terbuka, brand pun harus memilih mitra e-commerce enabler yang tepat, memahami strategi pemasaran digital, sistem rantai pasok yang efisien dan cakupan layanan yang lengkap.
“Sebagai perusahaan solusi e-commerce lokal yang terdepan di Indonesia, SIRCLO memahami berbagai dinamika hingga tantangan teknis dalam industri e-commerce dalam negeri. Kami siap menggunakan keahlian, sistem, dan sumber daya yang kami miliki untuk mendorong pertumbuhan bisnis e-commerce setiap klien di era pasar digital ini” terangnya.
Adapun tiga pilar yang perlu dioptimalkan adalah: Pertama, peningkatan daya beli dan engagement di wilayah luar pulau Jawa. Data internal SIRCLO yang diperoleh dari kampanye HARBOLNAS 12.12 lalu menunjukkan peningkatan transaksi e-commerce yang signifikan dari wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa, seperti Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Potensi dan aktivitas e-commerce yang melambung ini diprediksi akan terus meningkat di tahun 2020. Sehingga, penting bagi brand untuk mulai meningkatkan fokus dan aktivitas ke luar Pulau Jawa.
Kedua, pertumbuhan industri e-commerce Indonesia didominasi oleh penjualan ritel yang terdiri dari beberapa kategori, seperti fesyen, consumer goods, maupun produk-produk kecantikan dan kesehatan. Pertumbuhan pesat ini banyak difasilitasi oleh kehadiran marketplace.
Dengan kemudahan dalam membuka lapak atau toko online, kini pelaku bisnis dapat menawarkan jasa atau produk secara digital dengan jangkauan konsumen yang lebih luas. Selain itu, munculnya banyak brand baru di beberapa tahun terakhir juga akan mempengaruhi pertumbuhan jumlah reseller dan distributor dari brand-brand tersebut.