Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto
Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf menjelaskan, sumur-sumur yang direaktivasi merupakan sumur yang sudah lama ditinggalkan, khususnya yang tidak produktif lagi serta sumur yang sebelumnya memiliki kendala teknis termasuk kadar air yang tinggi.
"Untuk investasi tergantung kondisi sumur, rentangnya mulai dari ratusan ribu US$ hingga US$ 1 juta atau US$ 2 juta," ujar Nanang.
Sementara itu, Susana menambahkan pihaknya juga terus mengupayakan pemutakhiran data potensi migas yang ada.
Baca Juga: SKK Migas: Kunjungan proyek hulu akan dilakukan tiap pekan
"Data-data ini dapat digunakan menarik investor baru agar ikut dalam Pengelolaan hulu migas di Indonesia, baik farm in maupun pengelolaan langsung," terang Susana.
Di sisi lain, Manager Corporate Communication Chevron Pacific Indonesia Sonitha Poernomo bilang pihaknya mendukung semua upaya yang dilakukan pemerintah. Kendati demikian, ia memastikan untuk saat ini pihaknya memilih fokus pada Blok Rokan.
"Saat ini fokus kami di transisi Blok Rokan dengan selamat dan lancar. Selaku kontraktor Kami pada dasarnya mendukung dan mematuhi peraturan yg berlaku dimana pun kami beroperasi," terang Soenitha kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News