kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inilah cara Pertamina proteksi tumpahan minyak dan upaya ganti rugi ke warga


Minggu, 18 Agustus 2019 / 12:11 WIB
Inilah cara Pertamina proteksi tumpahan minyak dan upaya ganti rugi ke warga
Kondisi Anjungan YY di Sumur YYA-1 Blok ONWJ


Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini

Terus Bersihkan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Jawa (PHE ONWJ) terus berupaya memaksimalkan pembersihan ceceran minyak di laut, sebagai dampak dari peristiwa di sekitar anjungan lepas pantai YYA. Pada Kamis (15/8), bersama dengan Polairud, Tim HSSE Pertamina  melakukan pemantauan di perairan sekitar Kepulauan Seribu dengan menggunakan Kapal Kapodang.

Senior Vice President HSSE Korporat Pertamina Lelin Eprianto, menjelaskan upaya pembersihan intens  dilakukan di laut dan di daratan yang terbagi dalam dua zona yaitu zona 1 dan zona 2. 

Menurutnya, Zona 1 adalah yang  lokasinya dekat dengan Sumur YYA-1 di Kabupaten Karawang, sedangkan Zona 2 wilayah perairan yang jauh dari  sumur, seperti di Kepulauan Seribu ini. "Pembagian zona ini dimaksudkan untuk memudahkan pembersihan agar peralatan yang digunakan sesuai  dengan kebutuhan,” jelas Lelin.

Lelin menambahkan, di Zona 2 tim Pertamina dibantu oleh nelayan di wilayah pesisir dan Polairud.  “Setiap pagi, kami memantau melalui udara dibantu Polairud untuk memastikan lokasi mana saja yang masih ada ceceran minyak. Karena tantangan yang kita hadapi saat ini adalah cuaca dan ombak. Pembersihan dilakukan berlawanan dengan arus laut,” imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Polair Korpolairud Baharkam Polri Brigjen Pol Lotharia Latif menjelaskan, “Selama beberapa pekan terakhir, kami telah membantu Pertamina. Dari sisi transportasi, kami melakukan pemantauan dari udara dan laut. Selain itu kami juga membantu pembersihan, pengumpulan, dan pengangkutan  ceceran minyak  tersebut ke lokasi akhir pengolahan limbah,” jelas Latif.

Latif menegaskan, pihaknya selalu siap membantu Pertamina sebagai upaya agar laut dan pesisir pantai di sekitar Kepulauan Seribu kembali bersih, sehingga nelayan dapat kembali beraktivitas seperti semula.

“Kapanpun dibutuhkan, kami siap membantu. Kita juga terus bersama-sama mengevaluasi kegiatan ini agar berjalan efektif. Kami terbuka menerima informasi dari masyarakat  nelayan sehingga pembersihan dapat tuntas dan tidak ditemukan ceceran minyak lagi di laut dan di pesisir pantai,” pungkasnya.

Bayar Ganti Rugi

Meski terus melakukan hal teknis di lapangan, Pertamina Hulu Energi - Offshore North Java (PHE - ONWJ) juga tak lupa untuk membayar ganti rugi kepada masyarakat terdampak tumpahan minyak.

Dengan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dalam melakukan pendataan masyarakat terdampak sebagai proses lanjutan dari penanganan peristiwa yang terjadi di Sumur YYA-1 di Kawarang.

Pendataan dilakukan di kabupaten dan kota terdampak yaitu Karawang, Bekasi, Kepulauan Seribu, Tangerang, Serang dan Cilegon, dengan dibukanya beberapa posko pendataan di beberapa kantor kelurahan dan desa mulai 15 Agustus 2019.




TERBARU

[X]
×