kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.456   21,00   0,13%
  • IDX 6.850   34,31   0,50%
  • KOMPAS100 993   7,80   0,79%
  • LQ45 770   6,49   0,85%
  • ISSI 217   0,97   0,45%
  • IDX30 400   3,42   0,86%
  • IDXHIDIV20 475   1,40   0,30%
  • IDX80 112   0,83   0,75%
  • IDXV30 115   0,24   0,21%
  • IDXQ30 131   0,83   0,64%

ISS menggarap pelanggan di sektor industri


Senin, 09 November 2015 / 10:59 WIB
ISS menggarap pelanggan di sektor industri


Reporter: Azis Husaini | Editor: Hendra Gunawan

TANGERANG. Perusahaan jasa cleaning service, PT ISS Indonesia, kini fokus mengejar klien di sektor industri.  Potensi pelanggan di sektor industri sangat besar karena umumnya banyak perusahaan yang menghindari pekerjaan yang dianggap low skilled itu. Saat ini ada 3.000 perusahaan yang menjadi klien ISS.

Chief Executive Officer PT ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan mengungkapkan, pihaknya sudah mendapatkan kontrak dari industri penerbangan untuk pekerjaan cleaning service.

"Kami sudah dapat kontrak dengan Garuda Indonesia dan Citilink tiga tahun, semua pesawat mereka eksterior maupun interiornya akan dibersihkan oleh karyawan ISS," ujar Elisa di kantornya di Bintaro, pekan lalu. ISS juga mendapatkan kontrak dengan maskapai Sriwijaya Air untuk pekerjaan cleaning.

Selain sudah masuk ke industri maskapai, ISS juga sudah menggarap pelanggan di industri hotel. Saat ini ISS sudah menjadi mitra dari Hotel Pop dan jaringannya.

"Pembukaan hotel bisa cepat dilakukan oleh pengusaha, tinggal minta sumber daya manusia (SDM) dari ISS, enam bulan sebelum hotel berdiri kami sudah siapkan tenaga kerjanya," ujar Elisa yang adalah mantan direktur keuangan PT Garuda Indonesia itu.

Jaringan rumahsakit Siloam dan Pondok Indah kini juga sudah menjadi pelanggan ISS dalam jasa security dan cleaning service.

ISS juga gencar mendapatkan kontrak dari industri pembangkit listrik. Selama ini ISS sudah menangani jasa cleaning untuk PLTU Paiton di Jawa Timur dengan tenaga kerja 300 orang.

"Kami juga sudah dapat kontrak dari dua pembangkit di Sumatera Utara, 400 orang pekerjanya," kata Chief Commercial Officer (COO) ISS Indonesia Faisal Muzakki.

Selain memasok SDM ke industri pembangkit, ISS sudah melakukan kontrak dengan PLN di Area Banjarmasin. "Kami memasok SDM untuk jasa pencatat meteran listrik. Kami foto lalu kirim sehingga data tagihannya. Nanti areanya akan kami kembangkan, seperti ke Jakarta," ungkap Faisal.

Elisa menyambung, ISS  juga baru saja meneken kontrak dengan perusahaan rokok untuk penyediaan sales promotion girl (SPG).

"Baru ujicoba, kalau berhasil diteruskan. Image SPG kan jelek, nanti kami didik agar baik," kata dia.

Ada juga sektor jasa yang tahun depan akan dilakoni ISS, seperti untuk keperluan call center dan data entry.

Elisa menyatakan, perhitungan bisnis ISS dengan klien selalu melihat regulasi. Pihaknya meminta dua kali upah minimum provinsi (UMP) atau upah minimum regional (UMR) untuk satu orang karyawan yang dipekerjakan.

Saat ini jumlah karyawan ISS mencapai 57.000. Adapun pendapatan global ISS di 76 negara mencapai US$ 8 miliar per tahun. "Kalau revenue di Indonesia, mungkin kami yang ke dua puluh di antara cabang kami di beberapa negara itu," kata Elisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×