kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Izin rute Mandala tinggal 3 bulan


Senin, 23 Juni 2014 / 17:19 WIB
Izin rute Mandala tinggal 3 bulan
ILUSTRASI. Harga Saham BUMI & GOTO Beda Arah di Perdagangan Bursa Rabu (25/1). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Maskapai Tigerair Mandala memang telah mengumumkan niatannya untuk berhenti beroperasi pada 1 Juli nanti. Rupanya meski sudah memutuskan untuk tidak lagi terbang, tetapi maskapai yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Saratoga itu masih mengantongi izin rute hingga 3 bulan ke depan.

 “Izin rute, masih tetap berlaku selama 1 (satu) bulan sejak penutupan operasi dan dapat diperpanjang sampai dengan 2 (dua) bulan,” kata Israfulhayat, Kepala Bagian Humas dan Hukum, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/6).

Menurutnya jika dalam 2 bulan ini tidak ada permohonan yang disampaikan oleh pihak Mandala untuk kembali terbang maka izin rute yang kini sudah dikantonginya itu baru akan dicabut dan ditawarkan ke pihak lain. Sementara itu terkait izin operasi, kata Israfulhayat, pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian baru akan melakukan telaah pada bulan ketiga setelah berhenti beroperasi.

“Saat ini Mandala Tiger hanya berhenti dalam hal operasional pelayanan jasa angkutan udara, ijin operasinya akan di-review,” imbuhnya.

Seperti diketahui, setelah gagal mencari mitra strategis untuk menghidupi operasional maskapainya, Tigerair Mandala akhirnya memutuskan untuk berhenti beroperasi.

Pihak direksi mengaku tak bisa berbuat banyak karena ternyata sudah sejak April 2012 perseroan mengalami pembengkakan biaya operasional akibat kelebihan kapasitas maskapai dibanding jumlah penumpang dan akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Sejak Februari, tercatat makspai tersebut mulai melakukan pengurangan rute penerbangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×