kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.360   12,00   0,07%
  • IDX 6.614   -32,21   -0,48%
  • KOMPAS100 983   -7,19   -0,73%
  • LQ45 770   -6,58   -0,85%
  • ISSI 203   -0,21   -0,10%
  • IDX30 399   -2,27   -0,57%
  • IDXHIDIV20 481   -2,24   -0,46%
  • IDX80 112   -0,69   -0,62%
  • IDXV30 117   0,23   0,20%
  • IDXQ30 132   -1,00   -0,76%

Jadi Kunci Industri Sawit, Petani Swadaya Sawit Perlu Edukasi Praktik Berkelanjutan


Kamis, 13 Februari 2025 / 16:03 WIB
Jadi Kunci Industri Sawit, Petani Swadaya Sawit Perlu Edukasi Praktik Berkelanjutan
ILUSTRASI. Peranan petani swadaya dinilai krusial dalam pengembangan industri sawit nasional beberapa tahun mendatang. Lebih dari 40% perkebunan sawit saat ini dikelola oleh smallholders atau petani swadaya. ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-DENPASAR. Peranan petani swadaya dinilai krusial dalam pengembangan industri sawit nasional beberapa tahun mendatang.

Direktur Konservasi Yayasan WWF Indonesia Dewi Lestari Yani Rizki menjelaskan, lebih dari 40% perkebunan sawit saat ini dikelola oleh smallholders atau petani swadaya. 

"Untuk itu, pada 2050 mendatang kapasitas dari petani swadaya akan menjadi kunci dalam transformasi agroekologi," ungkap Dewi dalam Gelaran The 7th International Conference on Oil Palm & Environment (ICOPE) 2025 di Bali pada Rabu (12/2).

Baca Juga: Sinar Mas Agribusiness and Food Dorong Petani Sawit Kantongi Sertifikat RSPO

Sementara itu, Kepala Center for Transdisciplinary and Sustainability Sciences (CTSS) IPB University Damayanti Buchori menjelaskan, secara umum industri sawit nasional telah cukup baik dalam melaksanakan praktik bisnis berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan pemenuhan komitmen melalui sertifikasi Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO).

Meski demikian, kondisi sedikit berbeda terjadi untuk petani swadaya. Menurutnya, diperlukan pendampingan dan dukungan finansial untuk membantu para petani swadaya dalam memenuhi standar bisnis berkelanjutan yang ada.

"Tantangannya sebetulnya sekarang dipetani swadaya yang masih perlu dibantu. Yang jelas perlu ada skema finansial yang membantu mereka mencapai sertifikasi karena itu tidak murah," terang Damayanti.

Baca Juga: Tingkatkan Produksi Kelapa Sawit, Wamentan Ungkap 2 Strategi Kunci

Menurutnya, selama ini sejumlah lembaga non profit telah membantu kelompok petani swadaya dalam pendampingan. Ke depannya peran lebih optimal dari lembaga non profit dan khususnya pemerintah dinilai perlu ditingkatkan untuk membantu petani swadaya.

"Jadi tampaknya masih jauh, masih perlu banyak lagi dibantu," pungkas Damayanti.

Selanjutnya: Profit 36,67% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menanjak (13 Februari 2024)

Menarik Dibaca: Resep Mi Godog Praktis yang Mudah dan Cepat, Enak Disantap Panas-Panas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×