Reporter: Muhammad Julian | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) mengejar perbaikan kinerja. Tahun ini, MBSS telah menyiapkan beberapa strategi demi mencapai tujuan tersebut.
Sekretaris Perusahaan MBSS Ratih Safitri memperkirakan tahun 2021 masih akan menjadi tahun yang menantang seiring masih mewabahnya pandemi Covid-19. Meski begitu, hal ini tidak berarti bahwa peluang tidak ada.
“Dengan vaksinasi global dan keseriusan penanganan pandemi dari berbagai negara, kami melihat ada potensi kenaikan apabila dibanding tahun 2020,” kata Ratih kepada Kontan.co.id, Sabtu (7/2).
Sedikit informasi, MBSS merupakan perusahaan pelayaran yang berfokus pada sektor energi terkemuka. Pendapatan usaha MBSS berasal dari segmen usaha, yaitu segmen usaha kapal tunda dan kapal tongkang, derek apung, dan segmen usaha konsultasi. Sebagian besar pelanggan MBSS terdiri atas perusahaan pertambangan batubara.
Baca Juga: Perluasan usaha agen di RPP Cipta Kerja bidang pelayaran dinilai bisa ganggu industri
Belakangan, bisnis pertambangan batubara membaik. Merujuk kepada pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya (5/1), Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) mengungkapkan bahwa permintaan Indonesia belakangan sedang tinggi di negara-negara importir, khususnya di China.
Bersamaan dengan hal tersebut, Harga Batubara Acuan (HBA) terus menanjak sejak akhir 2020. Terkini, HBA Februari ditetapkan sebesar US$ 87,79 per ton, naik 15,7% dari bulan sebelumnya yang sebesar US$ 75,84 per ton.
Seiring dengan ekspor batubara yang naik, permintaan layanan jasa MBSS juga mengalami kenaikan berdasarkan data internal perusahaan hingga awal Januari 2021 lalu.
“Permintaan hingga awal Januari kemarin mengalami peningkatan, namun masih terlalu dini untuk menyimpulkan dampak signifikan atau tidaknya tingkat permintaan tersebut atas pertumbuhan layanan,” ujar Ratih.
Sejauh ini, MBSS belum membeberkan proyeksi maupun target kinerja di tahun 2021. Yang terang, MBSS bakal mengupayakan perbaikan kinerja melalui beberapa strategi seperti menjaga keunggulan operasional atawa operational excellence, menjaga kepuasan pelanggan dan juga menjaga efisiensi biaya.
Selain itu, MBSS juga tengah mengkaji keikutsertaan MBSS dalam beberapa proyek pelanggan dan rencana diversifikasi perusahaan. Hanya saja, Ratih tidak merinci proyek maupun rencana diversifikasi yang dimaksud.
Sementara ini, MBSS belum memiliki rencana ekspansi pembelian armada kapal baru. Tanpa menyebutkan angka, Ratih menuturkan bahwa anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) perusahaan pada tahun ini dialokasikan untuk keperluan perbaikan dan docking kapal. Sumber pendanaannya berasal dari kas internal perusahaan.
Berdasarkan laporan keuangan interim perusahaan, MBSS mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 32,58% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula US$ 60,59 juta pada Januari-September 2019 menjadi US$ 40,85 juta di Januari-September 2020 lalu.
Bersamaan dengan pendapatan yang menyusut, MBSS membukukan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 7,50 juta. Sebelumnya, MBSS mampu mencetak bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 547.218.
Selanjutnya: Pengamat soroti RPP UU Cipta Kerja sektor perhubungan angkutan laut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News