Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jones LangLasalle alias JLL Indonesia, perusahaan real estate komersial dan manajemen investasi menuturkan bahwa pada pertengahan tahun 2023, tingkat hunian sektor perkantoran berada di angka 70% untuk Kawasan CBD dan 71% untuk Kawasan Non-CBD.
Yunus Karim Head of Research JLL Indonesia menjabarkan jumlah permintaan yang masih terbatas menyebabkan tingkat hunian di kedua kawasan tersebut tetap tertekan, meskipun tidak ada pasokan baru pada triwulan kedua ini.
"Untuk Kawasan CBD, pasokan gedung kantor baru diperkirakan akan selesai dibangun di area Thamrin pada triwulan ke depan. Pasokan gedung perkantoran baru, baik di Kawasan CBD maupun Non-CBD, diperkirakan masih akan bertambah di tahun ini," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (31/7).
Ia melanjutkan, tren di pusat perbelanjaan Jakarta tidak jauh berbeda dari triwulan sebelumnya. Aktivitas peritel pada triwulan kedua tahun ini masih didominasi oleh sektor makanan dan minuman.
Baca Juga: Agung Podomoro Land (APLN) Catatkan Pendapatan Rp 600 Miliar pada Semester I-2023
Selain itu, fasilitas hiburan ramah keluarga juga kembali menjamur didorong oleh preferensi konsumen yang cenderung ke arah experiental retail. Pameran seni interaktif juga semakin populer di mal-mal Jakarta, dan semakin banyak penyewa yang mulai menerapkan konsep pengalaman interaktif di toko mereka.
Tingkat hunian pusat perbelanjaan relatif stabil berada di angka 88% mengingat tidak adanya pasokan baru yang beroperasi di triwulan ini. Total pasokan pada tahun 2023 diperkirakan akan bertambah sekitar 60 ribu meter persegi.
Sementara itu, aktivitas penjualan kondominium di Jakarta pada triwulan kedua menunjukkan tren yang sama dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya. Penjualan terpantau di proyek-proyek kondomium yang sudah akan rampung atau yang menunjukkan komitmen dalam perkembangan konstruksi yang signifikan.
"Tingkat penjualan kumulatif relatif stagnan di angka 61% dan tidak ada peluncuran kondominium baru di wilayah Jakarta," paparnya.
Dari segmen sewa gedung perkantoran, JLL Indonesia menguraikan pencarian ruang perkantoran relatif tetap aktif terlihat di triwulan kedua, meskipun sedikit dipengaruhi oleh puasa dan libur lebaran.
Angela Wibawa Head of Office Leasing Advisory JLL Indonesia mengatakan beberapa perusahaan juga masih merumuskan strategi yang tepat dalam menentukan besaran kebutuhan ruang perkantoran mereka.
"Dengan dinamika pasokan dan permintaan yang ada, kami melihat harga sewa masih tetap tertekan dalam usaha untuk menarik tenant mengisi gedung perkantoran yang ada," jelas Angela.
Baca Juga: Kinerja Lippo Karawaci Semester I 2023 Meningkat, Valuasi Saham LPKR Menarik
Vivin Harsanto Head of Advisory JLL Indonesia menambahkan senada dengan tahun-tahun sebelumnya, sektor rumah tapak masih menjadi sektor properti yang diminati. Hal ini ditandai dengan kondisi pasar yang semakin kompetitif dengan diluncurkannya beberapa kawasan kota mandiri baru, dan klaster-klaster baru di area Tangerang dan Bogor.
Ia mencatat bahwa pengembang terpantau masih tetap aktif menawarkan berbagai tipe di berbagai segmen yang disertai dengan kemudahan pembayaran uang muka dengan cara bayar yang menarik.
"Selain akses tol, akses transportasi umum, dan reputasi pengembang, kelengkapan fasilitas penunjang dalam Kawasan juga menjadi daya tarik utama bagi para pembeli rumah tapak," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News