Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Arsari Tambang, perusahaan tambang timah yang dikendalikan oleh keluarga Presiden Prabowo Subianto, tengah menjajaki akuisisi aset tambang di Kanada.
Chief Executive Officer (CEO) Arsari Tambang Aryo Djojohadikusumo mengungkapkan bahwa langkah tersebut akan memanfaatkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Kanada yang baru ditandatangani bulan lalu.
Baca Juga: Polemik Harga Jual Tambang di Bawah HPM Masih Belanjut
“Kami berencana berinvestasi di salah satu aset tambang di Kanada dengan memanfaatkan perjanjian kemitraan ekonomi yang baru disepakati kedua negara,” ujar Aryo kepada wartawan, Rabu (15/10/2025).
Meski enggan membeberkan detail terkait target akuisisi karena masih dalam tahap negosiasi, Aryo menyebut nilai transaksi tersebut diperkirakan mencapai Rp 7 triliun atau sekitar US$ 423 juta. Perseroan menargetkan transaksi dapat rampung pada Juni 2026.
Perjanjian ekonomi antara Indonesia dan Kanada tersebut diharapkan dapat menggandakan nilai perdagangan kedua negara dalam enam tahun ke depan.
Baca Juga: Asosiasi Tambang Minta Pertimbangkan Penggunaan B50, ESDM: Bukan Masalah Teknis
Sebagai informasi, Arsari Tambang beroperasi utama di wilayah Bangka Belitung, yang dikenal sebagai sentra produksi timah Indonesia, produsen timah terbesar kedua di dunia.
Salah satu anak usahanya, PT Mitra Stania Prima, memiliki kapasitas peleburan mencapai 3.811 ton metrik per 2024.
Selanjutnya: Laba Morgan Stanley Melejit, Dealmaking dan Pasar Modal Dorong Rekor Pendapatan
Menarik Dibaca: Siaga Hujan Sangat Lebat di Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (16/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News