kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.464.000   3.000   0,21%
  • USD/IDR 15.145   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.528   -168,99   -2,20%
  • KOMPAS100 1.172   -24,47   -2,05%
  • LQ45 939   -21,02   -2,19%
  • ISSI 227   -4,54   -1,96%
  • IDX30 482   -10,75   -2,18%
  • IDXHIDIV20 579   -12,75   -2,15%
  • IDX80 134   -2,54   -1,86%
  • IDXV30 141   -2,10   -1,47%
  • IDXQ30 161   -3,26   -1,98%

Kembangkan Jargas Sleman, PGN Gunakan Skema CNG Clustering


Senin, 30 September 2024 / 21:55 WIB
Kembangkan Jargas Sleman, PGN Gunakan Skema CNG Clustering
ILUSTRASI. CNG clustering dipakai karena Kabupaten Sleman belum terjangkau oleh jaringan pipa transmisi maupun distrbusi gas bumi.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN mengimplementasikan skema Compressed Natural Gas (CNG) clustering untuk jaringan gas (Jargas) di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. 

Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko mengatakan, CNG clustering dipakai karena wilayah Kabupaten Sleman belum terjangkau oleh jaringan pipa transmisi maupun distrbusi gas bumi. Maka dari itu, gas bumi dari Blora diangkut dalam bentuk CNG menggunakan truk Gas Transport Module (GTM), kemudian dikompres untuk diturunkan tekanannya sebelum disalurkan ke rumah-rumah pelanggan.

Sampai dengan saat ini, jaringan gas untuk rumah tangga di Sleman sudah terpasang sebanyak 3.500 Sambungan Rumah (SR) dari target sebanyak 7.000 SR. Jumlah pelanggan akan terus meningkat seiring dengan infrastruktur Jargas yang terus dibangun di wilayah ini.

“Layanan gas bumi untuk rumah tangga merupakan bentuk kewajiban PGN melaksanakan public service obligation. Jadi PGN berkewajiban untuk melayani masyarakat. Selain melayani masyarakat, kami menuju program net zero emission,” ujar Arief dalam siaran pers, Senin (30/9). 

Baca Juga: Dibiayai APBN, Konstruksi Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang (Cisem) II Dimulai

Program Jargas juga diharapkan dapat mengurangi impor LPG, sekaligus juga mengurangi penggunaan LPG bersubsidi. “Karena LPG masih impor, maka Jargas akan membantu mengurangi beban arus impor dan subsidi LPG. Mudah-mudahan penggunaan Jargas semakin banyak dicontoh ibu-ibu lain agar masak lebih efisien dan cepat,” ujar Arief.

Arief juga mengimbau agar tim PGN yang bertugas di area Yogyakarta menggencarkan sosialisasi pemanfaatan Jargas kepada masyarakat. Termasuk edukasi terkait keselamatan penggunaan gas bumi. Mengingat Yogyakarta merupakan wilayah pengembangan baru, maka PGN perlu memberikan edukasi ke masyarakat yang wilayahnya dilalui pipa Jargas. 

Arief juga berkesempatan untuk mengunjungi pelanggan sekaligus melakukan gas in. Kepada pelanggan, dia juga menyampaikan terkait keamanan. 

Keunggulan Jargas yang lebih safety pun menjadi daya tarik bagi Maria untuk berkenan menggunakan Jargas PGN. Dia juga antusias karena Jargas dapat digunakan selama 24 jam. 

“Pembayarannya juga gampang menggunakan mobile banking, e-wallet atau di jaringan mini market terdekat,” katanya.

Selanjutnya: Sah! Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Jadi WNI, Nilai Pasar Ratusan Miliar

Menarik Dibaca: Tingkatkan Perekonomian, Dayan Craft Kelola Limbah Kain Perca

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×