kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan targetkan produksi pangan terus meningkat


Kamis, 07 April 2016 / 16:11 WIB
Kemtan targetkan produksi pangan terus meningkat


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menargetkan peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai hingga tahun 2019. Untuk padi, Kemtan menargetkan produksinya naik 2,21% per tahun, jagung 5,57% per tahun dan kedelai 60,81% per tahun.

Untuk mencapai target tersebut, Kemtan terus mengembangkan bibit unggul melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Kemtan saat ini tengah menggunakan teknologi jajar legowo yang mendorong peningkatan produktivitas padi sekitar 15% hingga 20%. Implementasi pengembangan model ini dilakukan dalam bentuk dem-area dengan tujuan memverifikasi keunggulan inovasi yang diterapkan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan pada tahun ini, pemerintah menargetkan produksi padi sebesar 76,23 juta ton atau naik 1,65% dari tahun 2015. Dengan mengembangkan padi unggulan, maka Mentan optimis penyusutan lahan atau sawah di sejumlah daerah tidak banyak memengaruhi produksi beras. 

"Bila produksi kita terus meningkat, maka kita tidak perlu impor beras lagi," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mendorong agar Kemtan mampu menghasilkan benih padai unggulan. Kemudian mendorong penemuan teknologi berproduksi tinggi. Dengan demikian, maka upaya peningkatan kesejahteraan petani akan tercapai.

"Adanya peningkatan produksi, maka tujuan negara akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani," ujar Herman.

Namun, menurutnya pemerintah harus secepatnya memformulasikan Harga Pembelian Pemerintah akan Gabah, karen berkaitan nasib dan kesejahteraan petani ke depan. 

Berdasarkan hasil panen ubinan yang dilakulan Badan Pusat Statistik (BPS) Indramayu bersama Tim terpadu yakni Balitbangtan, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Indramayu, UPTD Kecamatan Bangodua, TNI dari Koramil Bangodua dan Gapoktan perserta dem-area, sebanyak empat dari lima varietas unggul baru yang ditanam di dem-area terbukti menunjukan produktivitas tinggi dibandingkan produktivitas rata-rata di luar dem-area, yakni 14,7 ton per ha dari sebelumnya 7 ton per ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×