Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo
Kenaikan pengeluaran juga dijumpai pada pos beban usaha serta beban bunga dan keuangan lainnya. Melansir laporan keuangan perusahaan, beban usaha SMAR naik 23,57% yoy dari semula Rp 1,35 triliun di semester I 2019 menjadi Rp 1,67 triliun di semester I 2020. Sementara itu, beban bunga dan keuangan lainnya naik 16,73% yoy dari Rp 273,19 miliar di semester I 2019 menjadi Rp 318,90 miliar di semester I 2020.
Tidak hanya itu, SMAR juga menanggung rugi selisih kurs - bersih sebesar Rp 279,26 miliar di semester I 2020. Padahal, sebelumnya SMAR membukukan laba selisih kurs - bersih sebesar Rp 269,45 miliar pada akun yang sama di semester I 2019 lalu.
Baca Juga: Sinar Mas Agro (SMAR) siap optimalkan penjualan di semester II-2020
Walhasil, setelah penjualan bersih dikurangi beban pokok penjualan, beban usaha, serta pengeluaran-pengeluaran lainnya, SMAR hanya mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 10,77 miliar di semester I 2020. Realisasi tersebut merosot 96,24%dibanding realisais semester I 2019 yang mencapai Rp 287,17 miliar.
“Laba bersih mencatat penurunan sebesar 96,2% terutama karena dibukukannya rugi selisih kurs pada semester ini, dibandingkan dengan laba bersih selisih kurs yang dicatat pada periode sama tahun lalu,” terang Pinta.
Per 30 Juni 2020 lalu, aset SMAR tercatat sebesar Rp 31,13 triliun. Angka tersebut terdiri atas ekuitas sebesar Rp 10,94 triliun dan liabilitas sebesar Rp 20,18 triliun.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode SMAR tercatat sebesar Rp 3,40 triliun per 30 Juni 2020. Angka tersebut melejit 250,86% dibanding kas dan setara kas awall periode tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 969,28 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News