kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP perkirakan produksi perikanan budidaya capai 450.000 ton sepanjang April-Juni


Selasa, 07 April 2020 / 20:47 WIB
KKP perkirakan produksi perikanan budidaya capai 450.000 ton sepanjang April-Juni
ILUSTRASI. Pekerja memberi pakan ikan di karamba apung di Danau Lido, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (20/2/2020). Danau Lido yang memiliki luas 198.750 meter persegi dengan aliran air sungai Ciletuh tersebut selain memiliki potensi wisata dan perhotela


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan pelaku usaha perikanan budidaya tetap berproduksi di tengah pandemi Covid-19. Diperkirakan panen perikanan budidaya ini bisa mencapai 450.000 ton pada April hingga Juni 2020.

Komoditas perikanan budidaya yang dimaksud antara lain ikan air tawar, ikan laut non-udang, dan udang. Proyeksi panen ikan air tawar sebanyak 341.494 ton, budidaya ikan laut non-udang 4.400 ton, dan udang 104.941 ton.

Baca Juga: Edhy Prabowo sebut ada 725.000 ton cold storage tersedia di 6 provinsi

"Itu angka estimasi hasil panen tiga bulan, dari April sampai Juni 2020," ujar Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan, Selasa (7/4).

Sementara itu, lokasi panen tersebar di sejumlah wilayah seperti Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Kepri, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan hingga Maluku.   

Sebagai upaya untuk mendukung perikanan budidaya di tengan Covid-19, Edhy meminta  Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mempertimbangkan penundaan kenaikan harga pakan ikan dan udang.

Dia mengatakan adanya dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan saat ini sehingga roda ekonomi tetap berjalan dan pembudidaya tetap sejahtera.

Adanya Covid-19 ini, menurut Edhy, membuat harga udang dan ikan air payau laut hasil budidaya menurun 20% hingga 30%. Hal ini diakibatkan penurunan yang menurun karena banyak restoran yang turun baik di Indonesia maupun dunia. Meski begitu, dia mengatakan, penurunan harga ini hanya sementara.

Baca Juga: Terdampak corona, penyerapan ikan budidaya turun 10%-20%

"Namun begitu, kebutuhan rumah tangga tidak pernah berhenti. Sehingga kami menghitung ini sementara (penurunannya). Begitu pandemi ini selesai, permintaan terhadap ikan dan kebutuhan pokok yang berbasis perikanan, akan meningkat," kata Edhy.

Selain perikanan budidaya, Edhy juga mengatakan usaha perikanan tangkap tetap terus berjalan. Diperkirakan produksi perikanan laut sepanjang April hingga Juni 2020 mencapai 1,6 juta ton.

Menurutnya, pihaknya akan mengupayakan hasil produksi pembudidaya maupun nelayan tetap terserap. Sejumlah strategi sudah disusun, salah satunya dengan mengajak Kementerian Sosial dan Pemerintah Daerah untuk memasukkan produk perikanan dalam paket bantuan ke masyarakat.

Baca Juga: Ada Covid-19, Kementerian KKP lepas ekspor hasil perikanan 3.200 ton
"Di Kemensos ada Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai. Seandainya dalam paket bantuan ada hasil perikanan, entah itu ikan segar atau ikan olahan, tentu produksi sektor perikanan bisa terserap," kata Edhy.

Selain itu, KKP mempersiapkan gudang-gudang pendingin (cold storage) untuk menampung hasil produksi masyarakat perikanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×