Reporter: Dyah Megasari |
JAKARTA. Pemerintah akhirnya merevisi target pencapaian ekspor di akhir tahun ini. Hal itu disebabkan oleh perekonomian dunia yang masih mengalami perlambatan.
Menteri Perdagangan Gita Wiryawan menjelaskan ketidakpastian perekonomian global ini berdampak pada kinerja ekspor Indonesia sehingga menurun sebesar 6,2% menjadi US$ 158,7 miliar selama Januari-Oktober 2012.
"Target pencapaian ekspor di akhir tahun sebesar US$ 203 miliar sepertinya tidak tercapai. Kami revisi menjadi US$ 190 miliar," kata Gita selepas mengikuti Rapat Koordinasi tentang Job Creation di Kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (5/12).
Menurut Gita, penurunan kinerja ekspor Indonesia dipengaruhi oleh ekspor yang masih didominasi oleh komoditas mentah. Padahal harga komoditas mentah banyak yang turun karena adanya krisis.
Penurunan ekspor nonmigas periode Januari-Oktober 2012 ini antara lain disebabkan karena menurunnya ekspor mesin atau peralatan listrik sebesar 2,68% (yoy) menjadi US$ 9,1 miliar. Karet dan barang dari karet sebesar 28,42% menjadi US$ 8,9 miliar. Sementara kertas atau karton sebesar 6,18% menjadi US$ 3,3 miliar, pakaian jadi bukan rajutan naik 9,5% menjadi US$ 3,1 miliar S, barang-barang rajutan naik 4% menjadi US$ 2,8 miliar serta barang kimia organik sebesar 26,2% menjadi US$ 2,3 miliar.
"Paradigma ini harus diubah, ke depan pemerintah akan berupaya mendorong ekspor barang yang bernilai tambah," tambahnya.
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menambahkan kebijakan serupa juga telah dilakukan Kementerian Perdagangan yaitu dengan hilirisasi. Kebijakan ini akan meningkatkan ekspor Indonesia ke depan. Sebab, sepanjang tahun ini koreksi harga komoditas sudah mencapai 30%-40%.
Menurut Bachrul, sebenarnya komoditas dan produk Indonesia masih tinggi daya saingnya. Selain itu, jumlah peminatnya juga semakin meningkat di pasar internasional.
"Ini terlihat dari peningkatan volume ekspor non migas pada periode Januari-Oktober sebesar 4,1% (yoy)," tambahnya.
Sekadar catatan, ketidakpastian ekonomi global menyebabkan kinerja ekspor Indonesia menurun 6,2% menjadi US$ 158,7 miliar sepanjang Januari-Oktober 2012.
Sementara nilai ekspor Indonesia Oktober 2012 mencapai US$ 15,67 miliar atau mengalami penurunan sebesar 1,45% dibandingkan dengan ekspor September 2012. Sementara bila dibandingkan dengan Oktober 2011, nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 7,61%.
Ekspor nonmigas Oktober 2012 mencapai US$ 12,68 miliar, turun 3,42% dibandingkan dengan September 2012, sementara bila dibandingkan dengan ekspor Oktober 2011 turun 8,7%. (Didik Purwanto/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News