Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mengalami perlambatan kinerja sepanjang kuartal I 2018. Laba bersih pengembang Summarecon Serpong ini merosot 41,7% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan SMRA, Minggu (6/5), perusahaan hanya mampu mengantongi laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk untuk periode tiga bulan pertama tahun ini sebesar Rp 41,83 miliar, turun 41,7 % dari Rp 71,86 miliar pada kuartal I 2017.
Penurunan laba bersih ini sejelan dengan melambatnya pendapatan SMRA sebesar 2,5% menjadi Rp 1,19 triliun dari Rp 1,22 triliun pada kuartal I 2017. Pendapatan menurun tetapi bebab pokok penjualan langsung tetap sebesar Rp 660 miliar.
Penurunan net profit tersebut juga diperparah dengan membengkaknya beban keuangan 8,1% menjadi Rp 164,8 miliar dan menurunnya pendapatan keuangan dari Rp 23,3 miliar menjadi Rp 14,7 miliar.
Pendapatan SMRA ini berasal dari sewa sebesar Rp 352 miliar, pendapatan penjualan Rp 680 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 165,6 miliar.
Pendapatan sewa diantara diperoleh dari mall dan retail Rp 332,74 miliar atau tumbuh 9,2% dari Rp 304,45 miliar pada kuartal I 2017, sewa kantor Rp 7,44 miliar, sewa komersial lain Rp 9,5 miliar, dan sewa hunian Rp 1,99 miliar.
Sedangkan penjualan berasal dari apartemen Rp 458,4 miliar atau naik 39,2% dari kuartal I 2017, penjualan rumah turun 50,3% menjadi Rp 180,95 miliar, penjualan bangunan komersial Rp 20,8 miliar, penjualan kavling Rp 20,5 miliar.
Total aset SMRA per akhir Maret 2018 mencapai Rp 21,73 triliun yang terdiri dari ekuitas sebesar Rp 8,35 triliun dan liabilitasnya Rp 13,38 triliun. Sedangkan posisi kas dan setara kas perusahaan kuartal I mencapai Rp 1,8 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News