kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Kuartal II, industri manufaktur tumbuh 5,6%


Senin, 18 Juli 2011 / 20:37 WIB
Kuartal II, industri manufaktur tumbuh 5,6%
ILUSTRASI. Petugas kebersihan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/wsj.


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Industri manufaktur pada kuartal kedua 2011 bertumbuh hingga 5,6% dibanding periode yang sama tahun lalu. Semua sektor industri berhasil mencatatkan pertumbuhan yang positif di periode tiga bulan kedua tahun ini.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, sektor industri yang mengalami pertumbuhan negatif pada kuartal pertama sudah membaik pada kuartal kedua tahun ini. "Secara total pertumbuhannya mungkin bisa 5,6%," kata Hidayat usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Senin (18/7).

Sektor industri yang mengalami pertumbuhan negatif sepanjang triwulan pertama 2011, yaitu sektor industri barang kayu dan hasil hutan pertumbuhan negatif sebesar 0,40%, dan sektor industri pupuk, kimia dan barang dari karet yang negatif sebesar 0,07%.

Pada kuartal kedua, Hidayat mengatakan sektor-sektor itu sudah mulai membaik kecuali rotan yang meski positif, tapi masih tumbuh lambat. Hal itu menurutnya karena persaingan produk serupa di pasar global.

Pertumbuhan pada kuartal kedua, salah satunya terjadi pada sektor industri alat angkut. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan, secara total pertumbuhan industri alat angkut selama semester pertama sekitar 10% dibandingkan periode sama tahun lalu. "Pertumbuhan itu berdasarkan penjualan secara unit, bukan nilai," kata Budi.

Lanjut Budi, industri nasional telah mampu menunjukan daya tahannya akibat gangguan pasca gempa dan Tsunami Jepang beberapa waktu yang lalu. Gangguan pasokan komponen tidak terlalu lama mempengaruhi produksi alat angkut dan transportasi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×