Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perusahaan voucher digital, PT Trimegah Karya Pratama Tbk (UVCR) gagal menyelaraskan kinerja top dan bottom line di semester I 2025. Meski pendapatkan masih mencatatkan kinerja positif, tetapi laba bersih perseroan anjlok 79,95%.
Pada semester I-2025, UVCR berhasil menumbuhkan pendapatannya sebesar 22,18% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 441,43 miliar. Mengutip laporan keuangannya, pertumbuhan signifikan terjadi pada segmen pulsa yang melonjak 2.970% YoY menjadi Rp 35,43 miliar.
Direktur UVCR Riky Boy Permata menyebutkan penjualan periode ini didorong oleh kinerja ultra voucher, yakni lini business-to-customer perseroan yang sejak 2024 hingga kini memiliki sekitar 800.000 pengguna aktif, serta UBOS, lini business-to-business yang telah bekerja sama dengan berbagai industri.
“Ultra voucher sudah mendorong peningkatan sebanyak 40 juta point redemption dan UBOS sebanyak 2,8 juta point redemption. Dari situ kami tahu jumlah transaksi dari masing-masing user per bulannya mencapai Rp 8,6 juta per bulan di platform kami,” papar Riky dalam paparan publik, Jumat (12/9/2025).
Baca Juga: Sertifikat TKDN iPhone 17 akan Keluar Malam Ini, Kapan Masuk Indonesia?
Ia menilai, tren ini menunjukkan pergeseran kebiasaan lifestyle masyarakat dari penggunaan cash atau QRIS ke penggunaan voucher yang menawarkan berbagai manfaat dan diskon agar lebih hemat.
Namun begitu, laba bersih perseroan tergerus 79,95% YoY menjadi Rp 1,19 miliar pada periode yang sama. Hal ini sejalan dengan peningkatan tipis pada rasio beban pokok penjualan dari 94,01% pada 2024 menjadi 95,66% pada 2025.
Beban usaha juga tercatat meningkat 6,40% YoY menjadi Rp 18,99 miliar. Pun, beban keuangan membengkak menjadi Rp 3,61 miliar dari posisi Rp 787,89 juta pada 2024, seiring pertumbuhan jumlah liabilitas menjadi Rp 121,48 miliar dari posisi Rp 96,71 miliar pada 2024.
Strategi perseroan
Riky mengaku pihaknya kini tengah menyiapkan pelatihan dan adaptasi terhadap kemajuan teknologi, dinamika pasar dan industri, serta permintaan konsumen. Ini dilakukan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada.
“Kami terus melakukan optimalisasi dari sisi alokasi sumber daya. Jadi dari sisi inovasi dan revenue kita melakukan peningkatan, tapi dari sisi operasional juga kita kontrol sehingga profit itu selalu kita jaga sesuai dengan target kita kepada masyarakat,” katanya.
Perseroan juga tengah mendorong penggunaan Ultra Voucher Gift Card (UVGC) dengan menambah jumlah merchant yang bekerja sama. Saat ini sudah ada 700 merek yang bekerja sama, dan perseroan menargetkan pertumbuhan lebih lanjut.
Di samping itu, Riky bilang perseroan juga bakal mendorong inovasi dalam fitur dan layanannya.
“Mulai dari pengukuran dan analisis sehingga kami juga bisa membantu brand atau merchant yang bekerja sama mendapatkan transaksi dan pendapatan yang lebih besar,” tandasnya.
Selanjutnya: Tambahan TKD Bisa Dorong Defisit Tembus 3% Bila Tak Ada Perubahan Alokasi Belanja
Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini Periode 12-14 September 2025, Aneka Bawang Segar Diskon 20%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News