Reporter: Adi Wikanto, Arfyana Citra Rahayu | Editor: Adi Wikanto
Selain itu, GJTL juga mencatatkan penjualan pihak berelasi ekspor senilai Rp 2,68 triliun dan lokal Rp 36,22 miliar.
Di tahun lalu, terdapat dua pelanggan yang penjualannya melebihi 10% dari penjualan bersih di 2019. Pertama ke GITI Tire Global Trading Pte. Ltd sebesar 16,82% dan Tigar Tyres D.O.O sebesar 12,18% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2019.
Di sisi lain, Gajah Tunggal juga membukukan keuntungan kurs mata uang asing bersih hingga Rp 211,27 miliar. Padahal di 2018, perusahaan masih rugi kurs Rp 399,18 miliar.
Di sepanjang 2019, Gajah Tunggal mencatatkan jumlah aset sebesar RP 18,85 triliun. Perusahaan mencatatkan penurunan jumlah liabilitas 8,7% yoy menjadi Rp 12,62 triliun. Sementara itu, jumlah ekuitasnya tumbuh 6,12% yoy Rp 6,23 triliun.
Manajemen Gajah Tunggal juga menjelaskan telah terjadi peristiwa setelah periode pelaporan. Dalam laporan keuangan tahunan yang dirilis pada Jumat (22/5) disebutkan, perusahaan merasakan dampak dari pandemi virus corona.
Adapun dampak negatif tersebut terasa pada kondisi operasional dan keuangan perusahaan mulai April 2020.
Baca Juga: Rating dipangkas Moody's, ini upaya Gajah Tunggal (GJTL) menjaga kinerja
Akibat dari pandemi ini, telah terjadi pengurangan permintaan dari pelanggan dan keterlambatan dalam kegiatan ekspor, yang dapat menyebabkan penurunan pendapatan.
Adapun manajemen GJTL berkomitmen untuk memonitor perkembangan pandemi virus corona dan terus mengevaluasi dampaknya pada kegiatan operasional dan ekonomi perusahaan untuk membuat keputusan strategis lebih lanjut.
Keputusan strategis yang dimaksud adalah berkaitan dengan penerapan arus kas dan langkah-langkah pengendalian biaya pada pengeluaran biaya administrasi yang tidak perlu dan pengeluaran modal untuk memastikan stabilitas kondisi operasional dan keuangan perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News